kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak melemah tipis, pasar menanti respons OPEC+


Jumat, 26 November 2021 / 05:43 WIB
Harga minyak melemah tipis, pasar menanti respons OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak tergelincir jelang libur Thanksgiving di AS


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah bergerak tipis dengan kecenderungan melemah karena libur Thanksgiving di pasar Amerika Serikat (AS). Investor pun masih mengamati bagaimana produsen utama menanggapi pelepasan minyak cadangan minyak darurat yang dipimpin AS untuk mendinginkan pasar.

Kamis (25/11), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2022 ditutup melemah 3 sen dan berada di level US$ 82,22 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2022 turun 36 sen, atau 0,5%, ke US$ 78,03 per barel.

OPEC memperkirakan pelepasan cadangan minyak strategis AS akan membengkakkan surplus di pasar minyak sebesar 1,1 juta barel per hari (bph), kata sumber dari kelompok itu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC+, akan bertemu pada 1-2 Desember untuk menetapkan kebijakan.

Baca Juga: Pelepasan cadangan minyak AS belum bisa menurunkan harga minyak dunia

"Mengingat hari libur di AS dan dengan volume (perdagangan) yang ringan, saya pikir pasar mencerna rilis yang telah kita lihat diumumkan, dan bertanya-tanya reaksi apa yang mungkin kita lihat dari OPEC+," kata Andrew Lipow, President Lipow Oil Associates yang berada di Houston.

Perdagangan tidak memiliki arah yang jelas karena waktu perilisan cadangan minyak itu masih belum pasti, lanjut Lipow.

OPEC+ telah menambah pasokan 400.000 barel per hari sejak Agustus, membuka rekor pengurangan produksi yang dibuat tahun lalu ketika pembatasan pandemi menghantam permintaan.

Tiga sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa OPEC+ tidak membahas penghentian peningkatan produksi minyaknya, meskipun ada keputusan dari AS, Jepang, India, dan negara lainnya untuk melepaskan stok minyak darurat.

Anggota OPEC, Uni Emirat Arab dan Kuwait mengatakan, mereka berkomitmen penuh pada perjanjian OPEC+ dan tidak memiliki sikap baru jelang pertemuan minggu depan.

Irak, yang juga anggota OPEC, menambahkan, mendukung melanjutkan rencana OPEC+ yang ada untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 bph per bulan, dengan mengatakan prospek pasar minyak tidak jelas karena turbulensi di pasar global.

Harga minyak yang tinggi telah menambah kekhawatiran inflasi. Pelepasan cadangan minyak darurat terkoordinasi dapat menambah sekitar 70-80 juta barel pasokan minyak mentah ke pasar, kata analis di Goldman Sachs.

Baca Juga: Minyak goreng curah dilarang beredar per 1 Januari 2022, apa alasannya?

Departemen Energi AS telah meluncurkan lelang untuk menjual 32 juta barel cadangan minyak strategis (SPR) untuk pengiriman antara akhir Desember hingga April 2022. Kementerian tersebut berencana untuk segera melepaskan 18 juta barel lagi.

Pedagang juga mencari tahu apakah China akan menindaklanjuti rencana untuk melepaskan minyak dari cadangannya.

Data  Energy Information Administration pada hari Rabu menunjukkan, stok bensin dan sulingan turun lebih dari yang diharapkan, sementara stok minyak mentah naik di pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×