kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

Harga minyak melanjutkan kenaikan setelah koreksi tajam


Jumat, 09 Agustus 2019 / 07:43 WIB
Harga minyak melanjutkan kenaikan setelah koreksi tajam


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih merangkak naik menjelang akhir pekan ini setelah Rabu lalu menyentuh harga terendah sejak 8 Januari 2019. Jumat (9/8) pukul 7.33 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,46% ke US$ 52,78 per barel ketimbang hari sebelumnya.

Harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2019 di ICE Futures pun hari ini menguat 0,40% ke US$ 56,61 per barel dari hari sebelumnya. Dalam dua hari terakhir, harga minyak WTI dan brent menguat masing-masing 3,31% dan 2,45%.

Baca Juga: Laba tertekan, saham Medco Energi Internasional (MEDC) masih bisa jadi pilihan

Rabu (7/8), harga minyak menyentuh level terendah sejak 8 Januari 2019 akibat laporan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) yang meningkat. Kekhawatiran perang dagang yang bisa menekan permintaan minyak global pun menjadi sentimen negatif pada pasar minyak mentah. 

"Tapi, nilai tukar dolar AS yang melemah sedikit meredakan tekanan pada harga minyak," kata Alfonso Esparza, analis senior Oanda seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Resume market global: Yen menguat, emas mendaki

Pernyataan Arab Saudi bahwa OPEC akan mengambi langkah untuk menahan kemerosotan harga minyak pun menjadi angin segar komoditas energi ini. "Retorika perang dagang masih akan mengiringi pasar, tapi komentar Saudi yang akan mengambil langkah tertentu akan menstabilkan harga," imbuh Esparza.

Dia memperkirakan, OPEC+ akan sulit mencapai kesepakatan jika melihat sulitnya persetujuan pembatasan produksi sebelumnya. Tapi jika melihat potensi harga minyak merosot lebih dalam, kemungkinan tidak ada pilihan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×