kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak melandai, begini efeknya ke kinerja Medco Energi (MEDC) menurut analis


Selasa, 22 Januari 2019 / 22:36 WIB
Harga minyak melandai, begini efeknya ke kinerja Medco Energi (MEDC) menurut analis


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia kembali masuk dalam tren melemah di perdagangan dunia. Kini, harga minyak menyentuh level US$ 52,92 per barel. Padahal tadi pagi, harga minyak menyentuh level US$ 53,97 per barel. Turunnya harga minyak dibanding sehari sebelumnya jelas berpengaruh pada kinerja emiten minyak dan gas. Salah satunya PT Medco Energi Internasional Tbk.

Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kinerja emiten berkode saham MEDC ini jelas terpengaruh harga minyak dunia. Pasalnya semua aktivitas bisnis berpatokan pada harga minyak. Sementara tren harga minyak tahun ini akan terus melemah.

“Kalau dilihat harga minyak terus melemah karena perkembangan teknologi dunia. Seperti penggunaan kendaraan bermotor yaitu mobil yang mulai berbahan baterai. Sehingga bisa saja penggunaan minyak berkurang dan permintaan akan berkurang. Produksi minyak di negara-negara OPEC saja sudah mulai dikurangi,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/1).

Kendati demikian, William meyakini kinerja MEDC masih akan bertumbuh. Mengutip laporan kinerja kuartal III-2018, emiten yang bergerak di sektor eksplorasi minyak dan gas ini membukukan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan pada akhir September 2018, yaitu sebesar 55% menjadi US$ 927,50 juta. Pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan perusahaan US$ 597,81 juta.

Meskipun demikian, rugi bersih tercatat mengecil menjadi US$ 11,08 juta pada akhir September tahun ini. Padahal, pada periode yang sama di tahun sebelumnya, MEDC masih mencatatkan laba bersih sebesar US$ 164,32 juta. “Kinerja kuartal IV-2018 sepertinya masih akan positif, hanya dari segi rugi bersihnya saja nanti kita lihat,” tandasnya.

Untuk itu, William menyarankan emiten ini mengatur strategi bisnis di tengah kemajuan teknologi kendaraan bermotor. Dan mengatur keuangan dimana harga minyak dunia yang melemah.

Sementara analis Samuel Sekuritas Arandi Ariantara, menilai pengaruh pergerakan harga minyak dunia hanya 39% terhadap kinerja MEDC. Sebab produksi MEDC sebanyak 61% itu gas. Dan secara nilai, kontribusi minyak hanya sebesar 30% dari total pendapatan, sedangkan 70% berasal dari gas dan pembangkit listrik.

“Oleh karenanya, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 sebesar 5,2%, penurunan harga minyak akan tergantikan oleh kenaikan permintaan gas serta pemenuhan kebutuhan listrik dan pembangkit listrik,” tandasnya.

Terlepas dari harga minyak yang melemah, Arandi meyakini bahwa kinerja MEDC sampai tahun depan masih positif. Ia memperkirakan, pendapatan MEDC tahun 2019 akan mencapai US$ 1,49 juta dan laba bersih US$ 144 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×