kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak masih terus turun akibat melimpahnya pasokan minyak AS


Kamis, 25 Juni 2020 / 14:39 WIB
Harga minyak masih terus turun akibat melimpahnya pasokan minyak AS
ILUSTRASI. A 3D printed oil pump jack is placed on dollar banknotes in this illustration picture, April 14, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga minyak mentah masih berlanjut pada Kamis (25/6) setelah jatuh lebih dari 5% pada sesi sebelumnya. Rekor kenaikan pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan bertambahnya kasus baru Covid-19 membebani harga minyak.

Melansir Reuters pukul 13.55 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus 2020 turun 26 sen atau 0,7%, menjadi US$ 37,75 per barel, setelah turun US$ 2,36 pada hari Rabu.

Sedangkan harga minyak Brent di ICE Futures turun 31 sen atau 0,8% menjadi US$ 40,00 per barel setelah jatuh US$ 2,32 pada hari Rabu.

Baca Juga: Naik tipis, harga minyak masih tertekan kenaikan persediaan AS

Sehari sebelumnya, harga minyak mentah mencapai level tertinggi sejak awal Maret, tepat sebelum lockdown akibat pandemi Covid-19 dan perang harga Saudi-Rusia menghantam pasar.

"Harga minyak turun setelah data EIA mengisyaratkan pasokan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan," kata Avtar Sandu, senior commodities manager di broker Phillip Futures yang berbasis di Singapura.

Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS pekan lalu melonjak 1,4 juta barel, jauh lebih tinggi daripada prediksi kenaikan 299.000 barel. Ini adalah rekor tiga pekan berturut-turut bagi penyimpanan minyak AS.

Namun, para analis mengatakan melonjaknya pasokan minyak 1,4 juta barel sebagian besar disebabkan oleh armada kargo Saudi yang dipesan oleh penyuling AS ketika harga merosot pada bulan Maret.

Baca Juga: Stok minyak AS bertambah 1,7 juta barel, harga minyak mentah terus melemah

"Pasar sebelumnya mengabaikan angka persediaan yang jauh lebih tinggi dalam waktu belakangan ini ketika momentum kuat. Dengan kata lain, fakta telah sesuai dengan narasi yang ingin dilihat pasar," kata Jeffrey Halley, senior market analyst di OANDA.

Kekhawatiran tentang gelombang kedua kasus Covid-19 di beberapa negara bagian AS dan penyebaran infeksi yang cepat di Amerika Selatan dan Asia Selatan diperkirakan akan menutup permintaan bahan bakar.

"Tren terbaru di sana tidak menggembirakan," kata National Australia Bank's head of commodity research Lachlan Shaw.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×