kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak masih tertekan, WTI melemah ke US$ 68,88 per barel di pagi ini (7/9)


Selasa, 07 September 2021 / 08:50 WIB
Harga minyak masih tertekan, WTI melemah ke US$ 68,88 per barel di pagi ini (7/9)
ILUSTRASI. Harga minyak masih tertekan keputusan Arab Saudi pangkas harga jual untuk kawasan Asia


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak masih dalam tekanan karena investor bergulat dengan kekhawatiran permintaan setelah Arab Saudi memangkas harga kontrak minyak mentah untuk kawasan Asia.

Selasa (7/9) pukul 08.35 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2021 naik tipis 0,1% ke US$ 72,26 per barel, setelah jatuh 0,5% pada sesi sebelumnya. 

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Oktober 2021 berada di US$ 68,88 per barel, turun 0,6% dari penutupan Jumat (3/9). Pada sesi sebelumnya, WTI tidak menetapkan harga penutupan karena libur Hari Buruh di Amerika Serikat (AS).

Kesengsaraan permintaan kembali menjadi katalis setelah Saudi Aramco memberi tahu pelanggan bahwa mereka akan memotong harga jual resmi atawa official selling prices  (OSP) Oktober 2021 untuk semua kadar minyak mentah yang dijual ke Asia setidaknya US$ 1 per barel.

Baca Juga: Harga minyak mentah ambles usai Saudi Aramco pangkas harga jual untuk kawasan Asia

Pemotongan harga tersebut dianggap cukup dalam, dan menjadi tanda bahwa konsumsi di wilayah pengimpor utama dunia tetap hangat, setelah terjadi penguncian di seluruh Asia guna memerangi varian delta dari virus corona telah mengaburkan prospek ekonomi.

Pasar juga menentang keputusan OPEC+, untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari per bulan di periode Agustus hingga Desember 2021.

"Perdagangan Asia sepi di tengah ketidakpastian arah pasar ke depan," kata Toshitaka Tazawa, analis Fujitomi Securities Co Ltd.

"Kami memperkirakan harga minyak akan berjuang untuk bergerak lebih tinggi karena musim mengemudi musim panas di AS hampir selesai setelah akhir pekan Hari Buruh dan karena laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan menggarisbawahi kegiatan ekonomi yang lambat," lanjut Tazawa.

Ekonomi AS menciptakan pekerjaan paling sedikit dalam tujuh bulan di bulan Agustus lalu. Ini terjadi karena perekrutan di sektor rekreasi dan perhotelan terhenti di tengah kebangkitan infeksi Covid-19, yang membebani permintaan di restoran dan hotel.

Namun, harga minyak masih mendapat dukungan dari kekhawatiran bahwa pasokan minyak AS akan tetap terbatas setelah Badai Ida.

Lebih dari 80% produksi minyak di Teluk Meksiko tetap ditutup setelah Badai Ida, kata regulator AS pada Senin (6/9), lebih dari seminggu setelah badai mendarat dan menghantam infrastruktur penting di wilayah tersebut.

Selanjutnya: Dolar AS turun, harga emas spot menguat US$ 1.826,7 per ons troi pada pagi ini (7/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×