kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Harga minyak masih tertekan pasokan


Kamis, 17 Agustus 2017 / 07:33 WIB
Harga minyak masih tertekan pasokan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mencoba bangkit dari penurunan dalam tiga hari berturut-turut. Pada Kamis (17/8) pukul 7.17 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) naik tipis ke level US$ 46,84 per barel. 

Kemarin, harga minyak WTI ditutup turun 1,62% ke posisi US$ 46,78 per barel. Ini adalah harga minyak terendah sejak 25 Juli.

Sedangkan harga minyak brent di ICE Futures berada di angka US$ 50,37 per barel, juga naik tipis ketimbang penutupan hari sebelumnya US$ 50,27 per barel. Harga ini juga merupakan harga terendah sejak 25 Juli.

Koreksi harga minyak masih terjadi meski stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun. Berdasarkan data Energy Information Administration, Rabu (16/8), stok minyak mentah turun 8,95 juta barel pekan lalu. Angka ini hampir tiga kali lipat ketimbang estimasi awal analis dengan penurunan 3,1 juta barel.

Meski stok minyak AS turun, pasokan masih berada di level atas. Tidak banyak perubahan meski OPEC dan Rusia berupaya menurunkan pasokan. "Saat para produsen ini membatasi produksi, pasokan minyak AS terus naik," kata Fawad Razaqzada, analis broker Forex.com kepada CNBC.

Produksi minyak AS naik hampir 12% sejak pertengahan 2016 menjadi 9,42 juta barel per hari. "OPEC dan Rusia masih menghadapi tantangan untuk mengurangi surplus pasokan, di tengah kenaikan produksi dari pihak lain. Ditambah lagi, ada masalah ketidakpatuhan anggota OPEC seperti Irak dan Uni Emirat Arab," ungkap BNP Paribas dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×