kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Harga minyak masih rawan tertekan karena faktor fundamental


Rabu, 11 Juli 2018 / 22:03 WIB
Harga minyak masih rawan tertekan karena faktor fundamental
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih rawan untuk kembali tertekan. Meski sempat mencapai harga tertinggi sejak November 2014 dalam perdagangan Rabu (4/7), namun kondisi ini masih rawan tertekan dikarenakan fundementalnya sendiri.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex untuk pengiriman Agustus 2018, hingga pukul 18.03 WIB menurun 0,59% berada di US$ 73,68 per barel.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar mengatakan fundemental harga minyak masih rawan dan berkemungkinan untuk menekan harga minyak. Fundementalnya dari negara-negara pemasok minyak yaitu Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, dan Rusia.

"Ketiga negara ini kemungkinan akan meningkatkan produksi minyak mereka. Jika mereka meningkatkan produksi maka kemungkinan harga akan semakin tertekan," Katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (11/7).

Harga minyak yang sempat naik dikatakan masih menjadi hal yang biasa. Kenaikan harganya dikarenakan adanya antisipasi pasar saja terhadap kemungkinan pengurangan pasokan minyak oleh AS.

Deddy mengatakan minyak saat ini masih mencari sentimen untuk bisa kembali menguat. Saat ini memang belum ada sentimen yang bisa mendorong untuk minyak bisa kembali menguat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×