Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak mencatatkan penurunan untuk hari ketiga dalam empat hari belakangan. Pada pukul 15.08 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Agustus turun sebesar US$ 1,37 menjadi US$ 84,62 per barel di New York Mercantile Exchange.
Kemarin (9/10), harga kontrak minyak sempat menanjak 1,8% menjadi US$ 85,99 sebarel, level tertinggi sejak 5 Juli lalu. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah melorot 14%.
Penurunan harga minyak terjadi setelah pekerja energi di Norwegia menghentikan aksi mogoknya. Sekadar informasi, aksi mogok tersebut mengancam dihentikannya produksi minyak Norwegia. Padahal, Norwegia merupakan eksportir minyak terbesar di Eropa Barat.
Selain itu, China dikabarkan memangkas pembelian minyak. Data General Administration of Custom China menunjukkan, impor minyak mentah turun menjadi 5,28 juta barel per hari pada Juni lalu. Ini merupakan level pembelian terendah sejak Desember 2011 yang mencapai 5,1 juta barel per hari. Sebagai perbandingan, pada Mei lalu, impor minyak China mencapai 5,98 juta barel.
Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 1,8% menjadi US$ 98,56 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News