Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga kontrak minyak melorot dari level tertinggi dalam dua hari terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi (10/7), harga kontrak minyak untuk pengantaran Agustus turun sebesar 87 sen menjadi US$ 85,12 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.09 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 85,21 per barel.
Kemarin (9/7), harga kontrak minyak menanjak 1,8% menjadi US$ 85,99 sebarel. Ini merupakan level tertinggi sejak 5 Juli. Sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun hingga 14%.
Penurunan harga minyak terjadi setelah pekerja minyak Norwegia mengakhiri aksi mogok kerja yang mengancam produksi minyak Norwegia. Padahal, Norwegia merupakan negara eksportir minyak terbesar di Eropa Barat.
Pemerintah Norwegia memutuskan untuk melakukan intervensi setelah asosiasi perusahaan minyak mengancam untuk menutup seluruh produksi minyak mulai tengah malam tadi. Beberapa anggota asosiasi adalah perusahaan minyak besar seperti Statoil ASA, Exxon Mobil Corp, dan BP Plc. Mereka meminta pemerintah untuk mengakhiri aksi mogok pekerja seperti yang terjadi pada 1997, 2000, dan 2004 lalu.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus naik US$ 2,13 atau 2,2% menjadi US$ 100,32 di ICE Futures Europe exchange, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News