kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak makin panas di tengah pasokan yang stabil


Rabu, 20 Oktober 2021 / 07:34 WIB
Harga minyak makin panas di tengah pasokan yang stabil
ILUSTRASI. Harga minyak WTI menguat 0,22% ke U$ 83,14 per barel pada Rabu (20/10) pagi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak tak terbendung. Harga komoditas energi ini masih menguat ke level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Rabu (20/10) pukul 7.15 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak November 2021 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,22% ke U$ 83,14 per barel. Harga minyak minyak brent kontrak Desember 2021 di ICE Futures menguat 0,11% ke US$ 85,17 per barel pada pagi ini. 

Harga telah naik dua bulan terakhir. Sejak awal September, Brent telah naik sekitar 19%, sementara WTI telah naik sekitar 21%.

Harga minyak mendekati level tertinggi karena krisis pasokan energi berlanjut di seluruh dunia. Sementara penurunan suhu di China menghidupkan kembali kekhawatiran tentang apakah konsumen energi terbesar dunia dapat memenuhi kebutuhan pemanas domestik.

Baca Juga: Harga emas spot turun tipis ke US$ 1.769 pada Rabu (20/10) pagi

"Saldo permintaan-penawaran menunjukkan bahwa pasar mengalami defisit pasokan, yang mendorong penarikan persediaan yang dalam dan mendorong harga naik," kata Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Rystad Energy seperti dikutip Reuters

Dengan penurunan suhu saat musim dingin di belahan bumi utara mendekat dan permintaan pemanasan meningkat, harga minyak, batubara, dan gas alam kemungkinan akan tetap tinggi. "Keketatan pasar ini diperkirakan akan meluas hingga sebagian besar tahun 2022, dan permintaan minyak mentah hanya akan mengejar pasokan minyak mentah pada kuartal keempat tahun depan," imbuh Dickson.

Cuaca yang lebih dingin sudah mulai mencengkeram China. Menurut AccuWeather.com, perkiraan suhu mendekati titik beku untuk wilayah utara. Kenaikan harga batubara dan gas alam di Asia diperkirakan akan menyebabkan beberapa pengguna akhir beralih ke minyak yang lebih murah sebagai alternatif.

Baca Juga: Wall Street menguat, indeks S&P hanya 0,4% di bawah rekor tertinggi

Krisis listrik yang mengirim harga lebih tinggi juga menghambat pertumbuhan ekonomi China, yang turun ke level terendah dalam setahun pada kuartal ketiga lalu. Tingkat pemrosesan minyak mentah harian China juga turun bulan lalu turun ke level terendah sejak Mei tahun lalu.

Di Brasil, perusahaan minyak milik negara Petrobras menegaskan tidak akan dapat memenuhi permintaan yang lebih besar daripada biasanya dari distributor bahan bakar pada November yang telah melampaui kapasitas produksinya. Pernyataan Petrobras meningkatkan kekhawatiran kekurangan pasokan di negara itu.

Di Amerika Serikat, stok minyak mentah naik sementara persediaan bensin dan sulingan turun pekan lalu. Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah naik 3,3 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Oktober. Persediaan bensin turun 3,5 juta barel dan stok sulingan turun 3 juta barel. Data pemerintah AS tentang persediaan akan keluar pada hari Rabu. 

Baca Juga: Siap-Siap, Lonjakan Harga Minyak Mentah Bisa Menyulut Harga BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×