Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melampaui level US$ 62 per barel pada perdagangan kemarin, Kamis (4/1). Setelah mencetak rekor tertinggi sejak Juli 2015, harga minyak hari ini kembali koreksi.
Jumat (5/1) pukul 7.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2018 di New York Mercantile Exchange turun ke US$ 61,94 per barel dari posisi kemarin pada US$ 62,01 per barel.
Minyak brent pun mencatat rekor tertinggi. Harga minyak acuan brent untuk pengiriman Maret 2018 di ICE Futures mencapai US$ 68,07 per barel kemarin, juga merupakan level tertinggi sejak awal Juli 2015.
Demonstrasi di Iran menimbulkan kekhawatiran gangguan pasokan minyak. Tapi, perusahaan minyak Iran mengungkapkan bahwa tidak ada gangguan pada produksi di tengah demonstrasi anti pemerintah.
Demonstrasi Iran memasuki hari keenam. Rabu lalu, pasukan keamanan diturunkan di tiga provinsi yang paling terpengaruh demonstrasi.
Cuaca dingin di Amerika Serikat (AS) memicu kenaikan permintaan bahan bakar. Stok minyak AS turun lebih besar daripada prediksi awal. Hal ini turut menopang kenaikan harga di hari kemarin.
Stok minyak mentah AS turun 7,4 juta barel dalam sepekan terakhir tahun lalu. Data keluaran Energy Information Administration ini lebih besar ketimbang prediksi penurunan sebesar 5,7 juta barel. "Ada cukup banyak dukungan bagi kenaikan harga minyak, baik itu cuaca dingin di AS dan faktor geopolitik," kata Olivier Jakob, analis Petromatrix kepada Reuters.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News