kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak koreksi, dibayangi kekhawatiran permintaan imbas lonjakan kasus corona


Jumat, 20 November 2020 / 07:09 WIB
Harga minyak koreksi, dibayangi kekhawatiran permintaan imbas lonjakan kasus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (20/11). Pukul 07.00 WIB, harga minyak untuk pengiriman Desember 2020 di New York Mercantile Exchange ada di US$ 41,55 per barel, turun 0,45% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 41,74 per barel.

Koreksi harga miyak karena lonjakan virus corona yang meningkatkan kekhawatiran tentang prospek permintaan minyak mentah.

"Covid jelas membebani pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York seperti dikutip Reuters. 

Menurut Yawger, khusus untuk minyak mentah, ada risiko perang harga OPEC yang baru dapat muncul. "Saya pikir mereka akan mencapai kesepakatan, tapi 24 jam lalu, sepertinya kesepakatan sudah selesai," katanya.

Sementara data resmi pada Rabu menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 768.000 barel pekan lalu. Kenaikan itu lebih kecil dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 1,7 juta barel.

Baca Juga: Harga minyak mentah bervariasi, lonjakan kasus virus corona masih membayangi

Stok sulingan, yang meliputi solar dan minyak pemanas, turun 5,2 juta barel.

Namun kekhawatiran tentang prospek permintaan tetap ada. Jumlah kematian AS akibat Covid-19 melampaui 250.000, sementara kasus harian di Jepang dan Rusia melonjak. 

Di antara pembatasan yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus, Kota New York menutup sekolah umum.

Kekhawatiran tentang kelebihan pasokan tetap ada. National Oil Corporation (NOC) Libya dan Total Prancis membahas upaya NOC untuk meningkatkan kapasitas dan meningkatkan produksi.

OPEC +, yang terdiri dari negara-negara produsen minyak, Rusia dan produsen lainnya, akan membahas kebijakan pada pertemuan pada 30 November dan 1 Desember.

Sumber mengatakan anggota OPEC + cenderung menunda rencana untuk meningkatkan produksi pada Januari sebesar 2 juta barel per hari.

Selanjutnya: Harga minyak terkoreksi, dibayangi lockdown akibat lonjakan kasus virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×