kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Harga minyak kembali tenggelam


Jumat, 04 November 2016 / 19:58 WIB
Harga minyak kembali tenggelam


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga minyak menuju penurunan mingguan terbesar dalam hampir sepuluh bulan. Tekanan harga datang setelah pelaku pasar mulai skeptis terhadap upaya pemangkasan output OPEC serta adanya kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat.

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/11) 18.34 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange bergerak flat di level US$ 44,66 per barel setelah jatuh 10% dalam lima sesi sebelumnya.

Angka tersebut merupakan level terendah sejak OPEC mencapai kesepakatan awal pemangkasan produksi di Aljazair. Persediaan minyak AS mencatat rekor kenaikan pada pekan lalu. Sedangkan anggota OPEC mengklaim adanya pengecualian pada perjanjian pembatasan produksi tanggal 28 September telah meningkatkan angka produksi di bulan Oktober.

Harga minyak bergerak di bawah US$ 45 per barel, dipicu oleh kegagalan OPEC menyepakati kuota produksi bagi negara - negara anggota sebagai langkah awal finalisasi kesepakatan. Goldmand Sachs Group Inc melihat sedikit kemungkinan akan tercapai kesepakatan di tanggal 30 November, sementara Bank of America Merrill Lynch dan Citigroup Inc. menyatakan kesepakatan mungkin tercapai.

"Mengingat pelemahan harga baru - baru ini, kemungkinan pasar kehilangan kepercayaan," kata Harry Tchilinguirian, Kepala Komoditas BNP Paribas SA di London, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (4/11).

"Ini adalah jalan panjang dari Aljazair ke Wina, dan beberapa negara seperti Irak sudah mengambil keputusan untuk keluar dari partisipasi pemangkasan," imbuhnya.

Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan cadangan minyak AS pekan lalu naik 14,4 juta barel, kenaiakn tertinggi dalam hampir 20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×