kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak kembali ambruk, minyak WTI US$ 52,89 dan Brent US$ 58,53 per barel


Senin, 27 Januari 2020 / 11:58 WIB
Harga minyak kembali ambruk, minyak WTI US$ 52,89 dan Brent US$ 58,53 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak meredup


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah terjun bebas. Senin (27/1) pukul 11.37 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 52,89 per barel. 

Angka ini turun 2,40% dibandingkan Jumat (24/1) yang berada di level US$ 54,19 per barel. Bahkan dalam sepekan, harga minyak WTI sudah anjlok 9,40%.

Setali tiga uang, harga minyak jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures di level US$ 58,53 per barel. Posisi ini terkoreksi 2,27% dibanding akhir pekan lalu yang capai US$ 59,89 per barel. Dalam sepekan pun, harga minyak mentah pun sudah turun 9,03%.

Ini kembali jadi level terendah minyak dalam sebulan terakhir. Peningkatan jumlah kasus virus corona di China dan penutupan sejumlah kota di Negeri Panda tersebut memperdalam kekhawatiran permintaan minyak dunia.

Baca Juga: Virus corona melumerkan harga minyak dunia, dalam sepekan harga minyak jatuh 6,4%

Bahkan, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al- Saud sampai turun tangan untuk menenangkan pasar. "Sentimen utama yang mendorong pasar adalah faktor psikologis dan ekspektasi yang sangat negatif dari beberapa pelaku pasar meskipun dampak virus corona sangat terbatas pada pemintaan minyak global." kata dia seperti dikutip Reuters

Dengan sebaran virus corona yang semakin luas, sebagian besar pasar keuangan terpukul meskipun di pasar Asia masih banyak yang ditutup karena libur Tahun Baru Imlek.

"Pesimisme ekstrem seperti ini pernah muncul pada 2003 selama wabah SARS meski tidak menyebabkan permintaan minyak yang signifikan," jelas Pangeran Abdulaziz. 




TERBARU

[X]
×