kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak jatuh Rabu (17/6) pagi, stok minyak AS dan kasus baru corona sentimennya


Rabu, 17 Juni 2020 / 08:28 WIB
Harga minyak jatuh Rabu (17/6) pagi, stok minyak AS dan kasus baru corona sentimennya
ILUSTRASI. 3D printed oil barrels and percentage symbols are seen in front of dollar banknotes in this illustration taken May 25, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada hari Rabu (17/6) pagi, terbebani oleh peningkatan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran tentang potensi gelombang kedua pandemi corona.

Mengutip Reuters, pukul 07.53 WIB, harga minyak mentah jenis Brent turun 40 sen atau 1,0% pada US$ 40,56 per barel. Sedangkan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen atau 1,5% menjadi US$ 37,79 per barel.

Kedua tolok ukur harga minyak mentah ini naik lebih dari 3% di sesi sebelumnya setelah Badan Energi Internasional (IEA) menaikkan perkiraan permintaan minyak 2020 menjadi 91,7 juta barel per hari (bph) dan penjualan ritel AS mencatat rekor kenaikan di bulan Mei.

Baca Juga: Sinyal pemulihan ekonomi Amerika Serikat memanaskan harga minyak 3%

Namun, kenaikan dalam persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS, memicu kekhawatiran atas pasokan tinggi dan menekan harga minyak.

Persediaan minyak mentah AS naik 3,9 juta barel dalam minggu ini hingga 12 Juni menjadi 543,2 juta barel, di depan ekspektasi analis untuk penurunan 152.000 barel, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute.

Stok bensin naik 4,3 juta barel dan stok bahan bakar destilasi, termasuk bahan bakar diesel dan minyak pemanas naik 919.000 barel.

Data resmi dari Departemen Administrasi Informasi Energi AS akan dirilis Rabu.

Baca Juga: Harga minyak rendah, penerimaan PPh migas ambles 35,6%

Kekhawatiran akan kemungkinan gelombang virus kedua juga membebani harga, dengan jumlah kasus yang melampaui 8 juta secara global.

"Tampaknya tak terhindarkan mungkin ada lonjakan kecil dan wabah terisolasi di seluruh dunia. Mungkin butuh waktu bagi pasar minyak untuk peka, mengingat kerapuhan pemulihan yang baru lahir," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di AxiCorp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×