Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dihadapkan pada tantangan pergerakan harga minyak dunia yang sangat volatile, prospek saham PT Elnusa Tbk (ELSA) diyakini masih akan positif untuk jangka panjang. Mengutip RTI, pada perdagangan Senin (23/3), harga saham ELSA merosot 6,52% ke level Rp 129 per saham.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menyadari, untuk jangka pendek prospek saham ELSA masih belum menarik. Hanya saja, dia menilai untuk jangka panjang prospek saham ELSA akan menarik. "Prospek ELSA untuk saat ini belum begitu bagus, mengingat harga minyak dunia masih dalam tren penurunan," jelas Sukarno kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).
Baca Juga: Elnusa (ELSA) dukung Pertamina jamin pasokan energi di tengah pandemi virus corona
Menurutnya, prospek kinerja ELSA ke depan sangat berkaitan erat dengan pergerakan harga, khususnya kenaikan ataupun penurunan harga komoditas. Sebagaimana diketahui, prospek harga komoditas seperti minyak dan gas sangat bergantung pada supply dan demand.
Untuk itu, investor dianjurkan untuk menunggu sentimen dari negara anggota Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC) ataupun non OPEC terkait keputusan pemangkasan produksi minyak ke depan. Apalagi, sebagian besar pendapatan negara pengekspor minyak sangat bergantung pada harga minyak, menjadikan keputusan pemangkasan produksi kian berat ke depan.
Baca Juga: Begini cara Elnusa (ELSA) minimalisir penularan virus corona (Covid-19)
Ditambah lagi, Sukarno menilai dampak sebaran virus corona saat ini telah menyebabkan permintaan terhadap komoditas menjadi tertekan atau berkurang. Hal ini berkaca dari banyaknya negara yang mengambil sikap lockdown untuk memutus tali penyebaran Covid-19.
"Untuk strategi jangka panjang, saham ELSA masih layak jika jadi pilihan investasi. Tapi saran saya saat ini wait and see dulu," ujar Sukarno.
Dia menganjurkan, agar investor memantau kembali pergerakan harganya atau target penurunannya. Strateginya, ketika harga menyentuh level Rp 106 per saham dan kuat bertahan, baru bisa melakukan akumulasi beli. Adapun untuk target harga ELSA, Sukarno memperkirakan ada di kisaran Rp 162 per saham hingga Rp 173 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News