kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak flat di tengah penurunan aktivitas manufaktur


Rabu, 04 September 2019 / 07:40 WIB
Harga minyak flat di tengah penurunan aktivitas manufaktur
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak cenderung datar pada awal perdagangan Rabu (4/9). Pada pukul 7.27 WIB hari ini, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange naik tipis ke US$ 53,95 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 53,94 per barel.

Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman November 2019 di ICE Futures turun tipis ke US$ 58,25 per barel dari harga kemarin US$ 58,26 per barel.

Pergerakan sideways harga minyak ini terjadi setelah kemarin turun akibat aktivitas pabrik Amerika Serikat (AS) yang kontraksi untuk pertama kalinya sejak 2016. Penurunan aktivitas pabrik ini dianggap bisa menurunkan permintaan minyak mentah.

Baca Juga: Banggar DPR potong anggaran subsidi energi jadi Rp 124,87 triliun di APBN 2020

Tak cuma aktivitas pabrik di AS, aktivitas manufaktur Zona Euro dan China pun menurun pada bulan Agustus. Penurunan aktivitas pabrik di Eropa bahkan sudah terjadi dalam tujuh bulan berturut-turut.

"Penurunan ini terus berlanjut sehingga menekan outlook pertumbuhan permintaan minyak," kata John Kilduff, partner Again Capital kepada Reuters.

Aktivitas pabrik yang menurun ini terjadi di tengah perang dagang yang makin panas. AS memulai penerapan tarif impor 15% untuk produk-produk dari China sejak Minggu (1/9). Sementara China memulai mengenakan bea masuk bagi minyak mentah AS.

"Perselisihan dagang AS-China merupakan satu-satunya penekan harga sehingga terus bergerak mendatar," kata Tamas Varga dari broker minyak PVM.

Baca Juga: Kemenkeu yakin target lifting minyak terpenuhi untuk menjaga penerimaan di 2020

Pada sisi suplai, ekspor minyak Venezuela bulan Agustus mencapai level terendah tahun ini. Sementara produksi minyak Rusia bulan Agustus naik ke 11,29 juta barel per hari.

"Tekanan turun ditambah oleh indikasi bahwa OPEC menaikkan produksi secara bulanan untuk pertama kalinya pada Agustus sementara Rusia melaporkan produksi lebih dari kuota yang disepakati," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates dalam catatan.

Data stok minyak AS akan ditunda menjadi Rabu dan Kamis karena ada libur Hari Buruh pada Senin lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×