Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Data mingguan dari Vortexa pada hari Senin menunjukkan bahwa jumlah minyak mentah yang disimpan di seluruh dunia pada kapal tanker yang telah diam selama setidaknya satu minggu turun 2,1% b/b menjadi 83,69 juta bbl pada 5 Januari.
Faktor lainnya adalah pengumuman dari Angola pada tanggal 21 Desember bahwa mereka meninggalkan OPEC+ di tengah perselisihan mengenai kuota produksi minyak. Angola adalah produsen minyak mentah terbesar kedua di Afrika, dan perselisihan antara Angola dan anggota OPEC+ lainnya merupakan faktor bearish yang menandakan pertikaian antar anggota.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Tersulut Serangan AS dan Inggris ke Yaman
"Anggota OPEC+ lainnya mungkin menolak keras upaya Arab Saudi yang memaksa semua anggotanya melakukan pengurangan produksi," paparnya.
Minyak mentah meningkat US$ 1,03 per Bbl atau 1,44% sejak awal tahun 2024, menurut perdagangan contract for Difference yang melacak pasar acuan untuk komoditas ini.
Sutopo memperkirakan, minyak mentah akan diperdagangkan pada US$ 74,81 per Bbl pada akhir kuartal ini dan di akhir tahun berpotensi ke US$ 80,97 per Bbl.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News