kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak ditutup stabil usai cetak posisi tertinggi karena pasokan yang ketat


Selasa, 26 Oktober 2021 / 06:14 WIB
Harga minyak ditutup stabil usai cetak posisi tertinggi karena pasokan yang ketat
ILUSTRASI. Harga minyak mentah sempat cetak rekor tertinggi dalam beberapa tahun pada sesi Senin (25/10)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak sempat mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun pada perdagangan di awal pekan sebelum akhirnya bergerak stabil. Sentimen yang menggerakkan datang dari pasokan global yang ketat dan penguatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS).

Senin (25/10), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup naik 46 sen ke US$ 85,99 per barel. Brent sempat mencapai level US$ 86,70 per barel, posisi tertinggi sejak Oktober 2018.

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2021 tidak berubah setelah ditutup di US$ 83,76 per barel. Pada sesi itu, WTI sempat mencapai US$ 85,41 per barel, tertinggi sejak Oktober 2014.

Kedua tolok ukur harga minyak mentah ini telah naik sekitar 20% sejak awal September. Bahkan, WTI telah meningkat selama sembilan minggu berturut-turut, sementara Brent naik selama tujuh minggu.

Baca Juga: Harga minyak memperpanjang kenaikan, WTI ke US$84,38 per barel

"Kegentingan pasokan energi global terus menunjukkan giginya, karena harga minyak memperpanjang kenaikannya minggu ini, akibat dari harga para pedagang dalam kenaikan permintaan bahan bakar yang sedang berlangsung - yang di tengah respons pasokan yang terbatas menipiskan stok global," kata Louise Dickson, Senior Oil Markets Analyst di Rystad Energy.

Goldman Sachs mengatakan, rebound kuat dalam permintaan minyak global dapat mendorong harga minyak mentah Brent di atas perkiraan akhir tahun sebesar US$ 90 per barel. Goldman Sachs memperkirakan, peralihan gas ke minyak dapat berkontribusi setidaknya 1 juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak.

Setelah lebih dari 1 tahun permintaan bahan bakar tertekan, konsumsi bensin dan sulingan kembali sejalan dengan rata-rata lima tahun di Amerika Serikat (AS), konsumen bahan bakar terbesar di dunia.

Harga minyak juga telah didukung oleh kekhawatiran atas kekurangan batubara dan gas di China, India dan Eropa, yang mendorong peralihan bahan bakar ke solar dan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik.

"Alasan kami melihat kekuatan hari ini berlipat ganda, tetapi di antaranya adalah pergantian bahan bakar," jelas Bob Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho.

Di India, produksi minyak mentah penyuling pada September naik tipis dari bulan sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada hari Jumat, karena kilang meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang melonjak.

Selanjutnya: Harga emas spot ditutup menguat hampir 1% usai imbal hasil obligasi AS turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×