Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Padahal di awal awal pekan ini, harga emas hitam sempat menguat tajam berkat sokongan dari data pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan minyak mentah, bensin, dan persediaan sulingan turun di pekan lalu. Ini terjadi setelah tempat penyulingan meningkatkan produksi dan permintaan produk minyak naik.
"Jika tren itu berlanjut, itu sangat mendukung harga dan akan mendorong harga lebih tinggi," kata Phil Flynn, Senior Analyst Price Futures Group di Chicago.
Jumlah rig minyak dan gas AS, indikator pasokan di masa depan, turun minggu ini selama 15 minggu berturut-turut ke rekor terendah, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes.
Baca Juga: Minggu terburuk, harga emas jatuh hampir 5%
"Pasar ingin keluar, tetapi kami tampaknya belum dapat menindaklanjuti karena pertanyaan yang masih ada tentang virus corona," kata Flynn.
Minyak telah pulih dari posisi terendah yang disentuh di bulan April, ketika WTI sempat berbalik negatif. Namun, peningkatan jumlah infeksi virus corona baru telah membatasi kenaikan harga. India melaporkan rekor kenaikan harian lainnya pada hari Kamis.
Seperti diketahui, OPEC+, telah memangkas produksi sejak Mei sekitar 10% dari permintaan global sebelum pandemi untuk mendukung pasar. Kesepakatan itu menyerukan peningkatan output bulan ini karena permintaan pulih.
Panel OPEC + bertemu pada hari Rabu untuk meninjau pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News