kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.307   111,15   1,54%
  • KOMPAS100 1.123   18,13   1,64%
  • LQ45 894   17,24   1,97%
  • ISSI 223   1,96   0,89%
  • IDX30 458   9,45   2,11%
  • IDXHIDIV20 552   12,19   2,26%
  • IDX80 129   1,96   1,54%
  • IDXV30 137   2,47   1,84%
  • IDXQ30 152   3,27   2,19%

Harga minyak diramal hanya naik tipis setelah pemangkasan OPEC+ berlaku


Rabu, 29 April 2020 / 06:58 WIB
Harga minyak diramal hanya naik tipis setelah pemangkasan OPEC+ berlaku
ILUSTRASI. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat di pertengahan pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat di pertengahan pekan ini. setelah kemarin gagal menembus level terendah. Rabu (29/4) pukul 6.45 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2020 di New York Mercantile Ecxhange (Nymex) menguat 9,32% ke US$ 13,49 per barel.

Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini ditutup turun 3,44% karena kekhawatiran kurangnya penyimpanan minyak. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni 2020 di ICE Futures kemarin menguat 2,35% ke US$ 20,46 per barel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa pasar minyak akan mulai seimbang lagi ketika kesepakatan pemangkasan dimulai pada awal Mei. "Tapi, Anda tidak akan melihat kenaikan harga minyak yang signifikan dalam jangka pendek karena tingginya persediaan minyak," kata Novak seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga minyak bervariasi, Brent berhasil menguat 2% dan WTI masih terus melemah 6%

OPEC+ akan mulai memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari pada Mei-Juni. Jumlah ini setara dengan sekitar 10% dari produksi minyak global. OPEC+ berharap negara-negara lain seperti AS, Kanada, Norwegia, dan Brasil juga akan memangkas produksi.

Azerbaijan telah meminta grup BP untuk memangkas produksi offshore. Kazakhstan pun mendekati kesepakatan dengan perusahaan minyak besar yang beroperasi di sana untuk mengurangi produksi.

"Kami memperkirakan pengurangan volume di kuartal kedua karena kesepakatan OPEC+," kata Bernard Looney, CEO BP.

Baca Juga: Harga minyak merosot lagi ke level terendah sejak Desember 2001

Permintaan minyak dunia diperkirakan turun 30% secara global. Penyimpanan minyak pun menjadi sangat berharga karena data dari Kpler menunjukkan, sekitar 85% tangki penyimpanan onshore global penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×