kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak diramal hanya naik tipis setelah pemangkasan OPEC+ berlaku


Rabu, 29 April 2020 / 06:58 WIB
Harga minyak diramal hanya naik tipis setelah pemangkasan OPEC+ berlaku
ILUSTRASI. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat di pertengahan pekan ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berbalik menguat di pertengahan pekan ini. setelah kemarin gagal menembus level terendah. Rabu (29/4) pukul 6.45 WIB, harga minyak WTI kontrak Juni 2020 di New York Mercantile Ecxhange (Nymex) menguat 9,32% ke US$ 13,49 per barel.

Kemarin, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini ditutup turun 3,44% karena kekhawatiran kurangnya penyimpanan minyak. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Juni 2020 di ICE Futures kemarin menguat 2,35% ke US$ 20,46 per barel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa pasar minyak akan mulai seimbang lagi ketika kesepakatan pemangkasan dimulai pada awal Mei. "Tapi, Anda tidak akan melihat kenaikan harga minyak yang signifikan dalam jangka pendek karena tingginya persediaan minyak," kata Novak seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Harga minyak bervariasi, Brent berhasil menguat 2% dan WTI masih terus melemah 6%

OPEC+ akan mulai memangkas produksi hampir 10 juta barel per hari pada Mei-Juni. Jumlah ini setara dengan sekitar 10% dari produksi minyak global. OPEC+ berharap negara-negara lain seperti AS, Kanada, Norwegia, dan Brasil juga akan memangkas produksi.

Azerbaijan telah meminta grup BP untuk memangkas produksi offshore. Kazakhstan pun mendekati kesepakatan dengan perusahaan minyak besar yang beroperasi di sana untuk mengurangi produksi.

"Kami memperkirakan pengurangan volume di kuartal kedua karena kesepakatan OPEC+," kata Bernard Looney, CEO BP.

Baca Juga: Harga minyak merosot lagi ke level terendah sejak Desember 2001

Permintaan minyak dunia diperkirakan turun 30% secara global. Penyimpanan minyak pun menjadi sangat berharga karena data dari Kpler menunjukkan, sekitar 85% tangki penyimpanan onshore global penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×