kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak dihadang pembicaraan stimulus baru AS yang terhenti


Jumat, 07 Agustus 2020 / 10:29 WIB
Harga minyak dihadang pembicaraan stimulus baru AS yang terhenti
ILUSTRASI. Harga minyak melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak kembali tergelincir pada perdagangan hari ini, menambah kerugian di sesi sebelumnya. Sentimen negatif masih berasal dari kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan bahan bakar akan turun di tengah kebangkitan kasus virus corona serta karena pembicaraan terkait stimulus baru terhenti di Amerika Serikat (AS).

Jumat (7/8) pukul 10.00 WIB, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman September 2020 tergelincir 2 sen menjadi $ 41,93 per barel.

Serupa, harga mentah Brent kontrak pengiriman Oktober 2020 turun 6 sen, atau 0,1% menjadi US$ 45,03 per barel. Kedua kontrak acuan ini sempat cetak level tertinggi dalam lima bulan pada Rabu (5/8) lalu. 

Baca Juga: Harga minyak acuan ditutup melemah, terseret potensi pelemahan permintaan global

Walau melemah, secara mingguan, harga WTI dan Brent masih menguat setidaknya 4%, terbesar untuk dua kontrak acuan sejak pekan yang berakhir 3 Juli.

Kembali munculnya infeksi virus corona tetap menjadi ketidakpastian utama di pasar minyak. Karena ini akan menentukan seberapa cepat permintaan bahan bakar pulih. 
Penghitungan menunjukkan infeksi di Negeri Paman Sam meningkat di sejumlah negara bagian, termasuk Colorado, Ohio, dan Virginia.

Kasus-kasus yang meningkat tetap menjadi ketidakpastian utama untuk pertumbuhan permintaan bahan bakar dan pada gilirannya harga minyak, kata para analis.

"Ini benar-benar tergantung pada situasi permintaan," kata Market Strategist AxiCorp Stephen Innes.

"Kami terjebak dalam kebingungan mencoba mengumpulkan pemikiran tentang bagaimana kurva (virus corona) akan bekerja. Apakah perataan di AS akan lebih besar daripada gejolak secara global?" lanjut dia.

Analis juga mengamati kurangnya kemajuan dalam pembicaraan antara Gedung Putih dan Demokrat mengenai paket stimulus baru virus corona berikutnya turut menekan harga minyak. Terlebih Demokrat mengatakan Presiden Donald Trump mungkin harus mengeluarkan perintah eksekutif jika dia tidak ingin bernegosiasi lebih lanjut.

"Paket bantuan virus tetap menjadi harapan terakhir untuk meningkatkan permintaan (bahan bakar), dengan musim mengemudi AS akan segera berakhir," kata Riset ANZ dalam sebuah catatan.

Selama seminggu, dolar AS yang melemah turut mendukung harga emas hitam ini untuk bergerak lebih tinggi. Karean sebagai komoditas yang ditransaksikan dalam dolar AS, membuatnya lebih menarik bagi pembeli minyak mentah dalam mata uang lain.

Indeks dolar, yang mengukur the greenback terhadap enam mata uang utama, turun ke level terendah sejak Mei 2018 pada Kamis.

Sementara indeks naik sedikit hari ini, dolar diperkirakan melemah menjelang data non-farm payroll  AS yang secara luas diperkirakan menunjukkan penciptaan lapangan kerja melambat pada Juli dari bulan sebelumnya di tengah lonjakan infeksi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×