kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga minyak brent menguji ketahanan di US$ 70 per barel


Rabu, 29 Mei 2019 / 07:32 WIB
Harga minyak brent menguji ketahanan di US$ 70 per barel


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak cenderung datar pada pertengahan pekan terakhir Mei 2019. Rabu (29/5) pukul 7.22 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 di New York Mercantile Exchange turun 0,51% ke US$ 58,84 per barel ketimbang harga penutupan kemarin pada US$ 59,14.

Kemarin, harga minyak WTI melonjak akibat banjir yang melanda sekitar pusat penyimpanan minyak Amerika Serikat (AS) di Cushing, Oklahoma. Banjir ini memengaruhi jaringan distribusi minyak di AS dan memicu permintaan. Tapi, kenaikan harga minyak ini hanya terjadi hingga kemarin.

Sementara posisi harga minyak hari ini hanya naik tipis daripada akhir pekan lalu pada US$ 58,63 per barel.

Sementara harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures turun 0,14% ke US$ 70,01 setelah flat pada US$ 70,11 dalam dua perdagangan terakhir. Harga minyak acuan internasional ini masih menguji level US$ 70 setelah turun di bawah angka tersebut pada dua hari perdagangan terakhir pekan lalu.

Harga minyak cenderung flat menanti sinyal pasokan dari OPEC+ yang akan bertemu pada 25-26 Juni mendatang. Gene McGillian, vice president of market research Tradition Energy mengatakan bahwa Arab Saudi mungkin akan memilih pemangkasan produksi lanjutan di tengah kenaikan produksi minyak AS yang tinggi. "Pasar akan perlu menyesuaikan harga dengan penurunan akibat penambahan pasokan jika OPEC mengakhiri pemangkasan 1,2 juta barel per hari," kata McGillian kepada Reuters.

OPEC+ telah memangkas produksi minyak 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun hingga saat ini.

Di sisi lain, harga minyak berpotensi menguat lagi jika tensi geopolitik Timur Tengah memanas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×