Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia terus memanas. Spekulasi pasar akan penurunan pasokan global serta datangnya badai ke bagian pesisir timur AS mendongkrak harga minyak.
Mengutip Bloomberg, harga minyak global jenis Brent misalnya untuk kontrak aktif November 2018 di pasar ICE pukul 7:50, melejit ke US$ 79,3 per barel. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Desember 2014.
Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2018 di pasar Nymex, menguat ke level US$ 69,8 per barel. Kemarin, harga WTI naik 2,5%, dan menjadi penguatan terbesar sejak Juni.
Harga minyak mentah naik dipicu Badai Florence di kawasan pesisir timur AS, yang dikhawatirkan pasar memukul pasokan bahan bakar. Tak hanya itu, harga minyak menguat setelah American Petroleum Institute mencatat ada penurunan pasokan minyak AS sebesar 8,64 juta barel sepanjang pekan lalu menjadi 395,9 juta barel. Pengumuman resmi data cadangan minyak AS lewat badan pemerintah Energy Information Administration (EIA) akan diumumkan Rabu ini.
Pasar juga berspekulasi, sanksi yang dijatuhkan pada Iran akan mengurangi pasokan minyak mentah dunia. Prediksi pengurangan ekspor minyak dari Iran dan penurunan produksi di Venezuela menjadi alasan harga minyak sudah menanjak sekitar 7% sejak pertengahan Agustus lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
