kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Harga minyak brent kembali turun di bawah US$ 70 per barel


Selasa, 14 Mei 2019 / 08:04 WIB
Harga minyak brent kembali turun di bawah US$ 70 per barel


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun lagi. Bahkan, harga minyak brent pagi ini turun di bawah level US$ 70 per barel akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi dan perang dagang.

Selasa (14/5) pukul 7.37 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 60,94 per barel, turun 0,16% dari hari sebelumnya US$ 61,04 per barel. Harga minyak WTI ini mengakumulasi penurunan 1,9% dalam empat hari perdagangan berturut-turut.

Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Juli 2019 di ICE Futures berada di US$ 69,97 per barel, turun 0,37% ketimbang harga kemarin. Pergerakan harga minyak brent ini cenderung lebih stabil jika dibandingkan dengan minyak WTI. Harga minyak brent turun dalam dua hari berturut-turut. hingga hari ini.

Negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berbalik arah pada pekan lalu menjadi salah satu penyebab penurunan harga minyak. Para investor khawatir perang dagang dua negara dengan ekonomi terbesar ini akan menekan ekonomi global.

"Aksi jual pasar saham menyeret harga minyak mentah. Harga minyak sebenarnya bisa tertekan lebih jauh, tapi karena ada faktor sabotase tanker di Timur Tengah, penurunan menjadi terbatas," kata Andrew Lipow, president Lipow Oil Associates kepada Reuters.

Harga minyak sempat naik setelah Arab Saudi mengatakan, dua tanker minyak Saudi diserang di pantai Uni Emirat Arab. Minggu, Uni Emirat Arab mengatakan bahwa empat kapa komersial diserang di dekat Fujairah, salah satu pusat bunker minyak terbesar dunia. Pelabuhan ini terletak di dekat Selat Hormuz yang merupakan jalur perairan vital.

Sementara produksi minyak AS diperkirakan terus meningkat di tengah penurunan produksi OPEC. Energy Information Administration dalam laporan aktivitas pengeboran bulanan menyebut bahwa produksi minyak dari tujuh formasi shale diperkirakan naik sekitar 83.000 barel per hari menjadi 8,49 juta barel per hari pada bulan depan. Produksi shale ini lebih dari separuh produksi minyak AS yang kini mencapai sekitar 12,3 juta barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×