kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak bertahan di US$ 38 per barel, imbas kekhawatiran kenaikan kasus corona


Selasa, 27 Oktober 2020 / 07:24 WIB
Harga minyak bertahan di US$ 38 per barel, imbas kekhawatiran kenaikan kasus corona
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berusaha rebound pada awal perdagangan Selasa (27/10), setelah turun dalam kemarin. Pukul 07.10 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2020 di New York Commodity Exchange ada di US$ 38,66 per barel, naik 0,26% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 38,56 per barel.

Meski begitu, harga minyak masih bertahan di kisaran US$ 38 per barel karena meningkatnya kasus virus corona dan memudarnya harapan kesepakatan stimulus AS sebelum pemilihan presiden 3 November.

Mengutip Bloomberg, pada Senin (26/10), Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kembali melanjutkan pembicaraan tentang paket stimulus untuk menanggulangi virus corona, tetapi investor sudah enggan berharap bahwa stimulus ini akan dapat disetujui sebelum 3 November.

Lonjakan kasus virus corona di Eropa juga mendorong negara-negara di Eropa untuk mengetatkan pembatasan, juga membuat prospek permintaan minyak semakin suram. Sementara di Texas, pemerintah setempat membuka rumah sakit lapangan untuk menangani luapan pasien Covid-19.

Baca Juga: Harga minyak anjlok lebih dari 1% setelah lonjakan kasus Covid-19 di AS

Sementara itu, badai di Teluk Meksiko yakni badai Zeta yang diperkirakan akan tiba di Semenanjung Yucatan pada Selasa pagi diperkirakan akan menopang harga minyak dalam jangka pendek. Pasalnya, sekitar 16% fasilitas produksi minyak di Teluk tutup.

Selanjutnya: Gara-gara Covid-19, penyerapan crude Pertamina anjlok 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×