kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga melesat, analis UOB Kay Hian menilai saham XL Axiata (EXCL) layak beli


Senin, 27 Juli 2020 / 06:45 WIB
Harga melesat, analis UOB Kay Hian menilai saham XL Axiata (EXCL) layak beli


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

UOB Kay Hian memperkirakan pertumbuhan EBITDA 16% yoy pada tahun 2020 karena efisiensi biaya. Tetapi pada tahun 2021 sedikit melambat yakni tumbuh 10% secara yoy karena pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat.

EXCL telah membuat kemajuan di pasar broadband tetap rumahan mencapai 350.000 rumah.  Ini terjadi karena meningkatnya permintaan broadband yang meningkat. XL Home telah mencapai 350.000 rumah. 

Baca Juga: Permintaan data naik saat pandemi Covid-19, begini strategi XL Axiata (EXCL)

Selain meningkatnya lalu lintas data seluler, wabah Covid-19 telah memicu permintaan untuk broadband tetap rumah. Meskipun pemerintah melonggarkan pembatasan sosial, penggunaan internet masih tinggi. "Kami telah melihat tren naik berkelanjutan untuk permintaan baru broadband tetap rumah," kata Raphon. 

EXCL menembus pasar ini mulai dari 18 Desember di bawah merek XL Home. Saat ini, XL Home telah memiliki 350.000 rumah. Meski, kontribusi pendapatan XL Home masih kurang dari 2%, produk ini harus tetap penting dalam masa depan. Pasalnya, penetrasi broadband tetap di Indonesia masih rendah di 13% dari total rumah.

Emiten telekomunikasi menurut UOB Kay Hian mungkin tidak menjadi prioritas dalam fase pemulihan ekonomi mendatang. "Kami masih mempertahankan beli untuk EXCL saat ini. Namun, kami harus mempertimbangkan itu saat ini harapan untuk pemulihan ekonomi 2021 meningkat," Kata Raphon. 

Pada fase pemulihan ini, investor kemungkinan fokus pada sektor seperti keuangan dan manufaktur yang menawarkan potensial besar daripada sektor defensif seperti emiten telekomunikasi. EXCL mungkin reli besar ke depan jika ada katalis dari konsolidasi. 

Baca Juga: XL Axiata (EXCL) catat permintaan dan trafik layanan home broadband masih tinggi

Namun, UOB Kay Hian tidak melihat konsolidasi di Indonesia dalam waktu dekat karena operator telekomunikasi masih menunggu perubahan pada peraturan telekomunikasi tersebut. "Kami mempertahankan beli dengan yang target harga Rp 3.270 per saham," terang Raphon. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×