kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Harga logam industri tumbang


Selasa, 29 November 2016 / 17:00 WIB
Harga logam industri tumbang


Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pasca reli kencang, harga komoditas logam industri seperti tembaga dan nikel tumbang pada Selasa (29/11). 

Mengutip Bloomberg, Selasa (29/11) pukul 15.12 waktu Shanghai, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange jatuh 2,1% dari hari sebelumnya ke posisi US$ 5.757 per metrik ton. Harga nikel juga tumbang 2,2% ke level US$ 11.374 per metrik ton.

“Spekulasi yang terjadi di bursa komoditas China dan fundamental yang goyah akibat isu global, jadi penyebab koreksi yang diderita harga logam industri,” jelas David Wilson, Analis Citigroup seperti dilansir Bloomberg, Selasa (29/11).

Kabar terbaru, Shanghai Futures Exchange dan Dalian Commodity Exchange mengerek margin dan biaya untuk mengendalikan kegiatan trading frenzy yang terjadi pasca kenaikan harga komoditas yang agresif. Langkah ini menahan aktivitas pelaku pasar, sehingga menyebabkan harga logam industri terkoreksi.

“Ada spekulasi dan ketidakseimbangan pasar, sehingga balik lagi ke fundamental yang sekarang sedang negatif,” ujar Helen Lau, Analis Argonaut Securities Asia Ltd seperti dikutip Bloomberg. Fundamental masih dibayangi oleh pertemuan OPEC yang alot soal pemangkasan produksi minyak, dan mendekati jadwal pertemuan The Fed pada awal Desember mendatang.

Sementara, dari sisi proyeksi permintaan, Helen meramal, baik tembaga dan nikel keduanya masih positif. Sehingga koreksi harga diduga tidak akan berlangsung lama.

Goldman Sachs Group Inc melaporkan, kliennya di China masih memandang positif prospek harga komoditas logam industri. Salah satunya akibat pelemahan yuan yang bisa terus menjaga permintaan. Belum lagi ekspektasi geliat aktivitas infrastruktur di China juga bisa menyokong permintaan tembaga dan nikel di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×