kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.144   56,00   0,35%
  • IDX 7.081   97,33   1,39%
  • KOMPAS100 1.057   16,61   1,60%
  • LQ45 831   13,59   1,66%
  • ISSI 214   2,10   0,99%
  • IDX30 423   7,32   1,76%
  • IDXHIDIV20 510   8,15   1,62%
  • IDX80 120   1,80   1,52%
  • IDXV30 125   0,63   0,51%
  • IDXQ30 141   2,15   1,55%

Harga Komoditas Mineral dan Tembaga Diprediksi Cenderung Stabil, Begini Sentimennya


Selasa, 27 Agustus 2024 / 19:52 WIB
Harga Komoditas Mineral dan Tembaga Diprediksi Cenderung Stabil, Begini Sentimennya
ILUSTRASI. Operator dump truck menuangkan slag atau limbah nikel di tempat penampungan khusus Bahan Berbhaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Sejak 2018, PT Vale telah mendapatkan Izin Pemanfaatan Limbah B3 dan hingga saat ini limbah nikel yang jumlahnya mencapai 4,6 juta ton per tahun tersebut telah dimanfaatkan untuk material konstruksi jalan dan lapisan atas jalan khusus tambang. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga komoditas mineral dan tambang masih befluktuasi. Namun harga komoditas ini diperkirakan dalam tren stabil pada akhir tahun.

Mengutip Trading Economics, pada Selasa (27/8) pukul 16.54 WIB, harga emas berada di level US$ 2.508 per ons troi, turun 0,27% dalam sehari dan turun 0,03% dalam seminggu. Harga perak berada di posisi US$ 29.90 per ons troi, naik 0,12% dalam sehari dan naik 0,24 dalam sepekan. 

Sedangkan harga tembaga menguat 0,07% menjadi US$ 4,21 per pound dari kemarin, dalam sepekan menguat 0,47%. Untuk nikel berada di level US$ 16.990 per ton, dalam 24 jam terjadi penguatan 1,39%, sementara dalam sepekan, begitupun dalam sepekan menguat 1,39%.

Baca Juga: Antam (ANTM) Siap Akuisisi Smelter Tsingshan Hingga Beli Emas Freeport

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo, menjelaskan secara umum pergerakan komoditas mineral dan tambang ini dipengaruhi pernyataan dovish Ketua The Fed, Jerome Powell terkait penurunan suku bunga acuan pada September.

Untuk emas, pasca pernyataan tersebut harganya sempat menyentuh US$ 2.522 per ons troi. Meskipun pada hari Selasa ada penurunan namun harga komoditas ini tetap prospektif hingga akhir tahun.

"Selain itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah telah meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven seperti emas," kata Sutopo kepada KONTAN, Selasa (27/8).

Pernyataan Powell ini juga turut mengerek harga perak, alhasil harganya menyentuh level tertinggi dalam hampir enam minggu dan jika ditarik sejak awal tahun maka harga perak telah meningkat sebesar 25,72%.

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Garap Tiga Proyek Strategis

Apalagi tingkat inflasi AS yang masih tinggi dan Hezbollah yang meluncurkan serangan rudal ke Israel pada akhir pekan lalu mendorong investor beralih ke komoditas ini untuk berinvestasi.

Untuk tembaga berjangka, pergerakan harganya dipengaruhi prospek permintaan yang membaik. Produsen batang kawat tembaga di China sebagai konsumen terbesar telah memanfaatkan harga yang lebih rendah dengan meningkatkan pesanan.

Sementara pelanggan dari hilir mereka yaitu perusahaan jaringan listrik telah meningkatkan output untuk memenuhi target produksi tahunan. 

Fluktuasi harga nikel juga masih dihadapkan tantang karena stok nikel utama diperkirakan mencapai level tertinggi dalam empat tahun belakangan yang kemungkinan akan membatasi pemulihan harga nikel. 

"BHP Group Ltd. memutuskan untuk menangguhkan operasi Nickel West dan proyek West Musgrave di Australia Barat karena lingkungan harga yang lebih lemah," terangnya. 

Baca Juga: Saham NCKL Masih Melempem, Begini Kata Manajemen PT Trimegah Bangun Persada Tbk

Di sisi lain, kebijakan pemerintah seperti larangan ekspor bijih nikel atau regulasi lingkungan juga mempengaruhi pasokan dan harga nikel. Gangguan produksi di tambang-tambang utama, seperti yang terjadi di Filipina dan Indonesia, dapat mengurangi pasokan dan meningkatkan harga.

Ia memprediksi harga nikel cenderung stabil di level US$ 16011.38 per ton pada akhir kuartal ini. Sementara pada akhir tahun ada penurunan menjadi US$ 15018.54 per ton.

Untuk emas, sampai akhir tahun harganya akan dalam tren naik di kisaran US$ 2,500 per ounce troi hingga $2,600 per ounce.

Sementara harga perak cenderung stabil, yakni diperdagangkan pada level $28.94 per one troi. Harga tembaga diperkirakan juga masih stabil di level US$ 4.14 per pound pada akhir kuartal ini dan US$ 4.35 per pound pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×