kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas membaik, emiten pelayaran optimistis mengarungi tahun 2020


Rabu, 18 Desember 2019 / 16:57 WIB
Harga komoditas membaik, emiten pelayaran optimistis mengarungi tahun 2020
ILUSTRASI. kapal dan tongkang PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI). Sejumlah emiten pelayaran Indonesia optimistis mampu mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun depan.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten pelayaran Indonesia optimistis mampu mencetak pertumbuhan kinerja pada tahun depan. Salah satunya PT Pelita Samudera Shipping Tbk.

Emiten berkode saham PSSI ini memasang target pertumbuhan pendapatan organik sebesar 20% hingga 25% dengan target pendapatan sewa berjangka meningkat di atas 100%.

Sekretaris Perusahaan PSSI Imelda Agustina Kiagoes mengatakan, dengan arus kas yang kuat dan optimalisasi aset, PSSI yakin dapat mencatat pertumbuhan laba bersih minimal 15% pada tahun depan.

Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) hanya siapkan belanja modal US$ 30 juta tahun 2020

Beberapa faktor yang menjadi pendukung pertumbuhan bisnis PSSI tahun antara lain kenaikan harga komoditas terutama batubara. Kemudian peraturan pemerintah terkait kewajiban menggunakan kapal berbendera Indonesia untuk ekspor dan beroperasi di perairan Indonesia.

“Selain itu, ada peningkatan konsumsi batubara domestik dengan selesainya proyek pembangkit listrik, serta ekonomi domestik dan situasi politik yang lebih stabil,” ujar Imelda, Selasa (17/12).

PSSI juga sudah menyiapkan belanja modal senilai US$ 30 juta pada 2020 yang bersumber dari sebagian internal pinjaman dari bank.

“Belanja modal akan digunakan untuk pembelian beberapa set tug and narge (TNB), floating crane dan kapal kargo curah (MV),” kata Imelda.

Baca Juga: Logindo Samudramakmur (LEAD) membidik pendapatan US$ 29 juta pada tahun depan

Tahun depan, PSSI masih melanjutkan komitmen untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar dan mengeksplorasi potensi pasar logistik baru di Indonesia. Menurut Imelda, ini sejalan dengan pemerintah yang banyak meningkatkan infrastruktur berbasis maritim seperti pembangunan pelabuhan-pelabuhan baru, meningkatnya industri pengolahan mineral, dan tambahan fasilitas pembangkit listrik dari PLN.

Emiten pelayaran yang lain, PT Indo Straits Tbk (PTIS) juga melihat pasar batubara dan mineral masih stabil sehingga mampu menggenjot kinerja 2020. Dus, Sekretaris Perusahaan PTIS Ronny A. Hendrawan berharap, kontrak baru yang diperoleh PTIS juga meningkat.

Namun PTIS tetap berhati-hati dalam menentukan langkah ekspansi untuk tahun depan sembari menunggu situasi pasar dalam negeri yang terdampak isu pasar secara global.

Baca Juga: Bidik kenaikan pendapatan tahun 2020, ini strategi Wintermar Offshore Marine (WINS)

“Jika pasar domestik membaik PTIS akan penambahan armada memenuhi layanan pelanggan,” tambahnya, Rabu (18/12).

PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) juga memperkirakan pendapatan pada tahun depan bisa tumbuh 15%. Sekretaris Perusahaan Logindo Samuderamakmur, Adrianus Iskandar mengatakan, pihaknya belum berencana menambah armada baru.

Namun, LEAD akan memacu tingkat utilisasi hingga 70% pada tahun depan. Saat ini LEAD tengah menjajaki kontrak baru untuk kapal-kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) lantaran selama ini kontrak untuk kapal AHTS merupakan kontrak jangka pendek.

Adrianus mengatakan, bisnis tahun depan akan lebih cerah seiring dengan meningkatnya kebutuhan kapal-kapal offshore. Saat ini LEAD memiliki 44 armada.

Baca Juga: Samudra Indonesia (SMDR) Mengalap Berkah dari Rencana Perpindahan Ibu Kota

Sementara untuk belanja modal, LEAD sudah menyiapkan sekitar US$ 2 juta untuk perbaikan dan perawatan kapal yang sumbernya diperoleh dari kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×