kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga komoditas kurang atraktif, investor bisa ambil pendekatan jangka pendek


Rabu, 12 Agustus 2020 / 13:43 WIB
Harga komoditas kurang atraktif, investor bisa ambil pendekatan jangka pendek
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga komoditas yang masuk dalam cakupan analisis Mirae Asset Sekuritas Indonesia akan kurang atraktif pekan ini. Hal ini setelah Mirae Asset Sekuritas Indonesia memfaktorkan semua katalis dan sentimen pekan ini, mulai dari pernyataan Presiden Trump hingga meningkatnya daya beli masyarakat Amerika Serikat (AS).

Andy Wibowo Gunawan, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengatakan, untuk komoditas energi seperti minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) akan bergerak mixed pada pekan ini. Hal ini mengingat perkiraan stagnannya data untuk supply dan demand minyak AS pada pekan ini.

Baca Juga: BWPT berharap tren harga minyak sawit membaik dan kebijakan biodiesel berjalan lancar

“Selain itu, kami mencatat langkah Presiden Trump untuk melarang aplikasi TikTok dan WeChat milik China hanya dalam enam minggu dari sekarang akan terus menimbulkan downside risk harga minyak WTI minggu ini,” tulis Andy dalam riset, Selasa (11/8).

Andy juga memperkirakan harga batubara global akan diperdagangkan mixed pekan ini dikarenakan adanya katalis dua sisi.

Sementara itu, Andy memperkirakan bahwa persediaan (inventory) komoditas nikel dan timah di bursa London Metal Exchange (LME) akan meningkat pekan ini. Andy menilai, risiko kenaikan kedua komoditas tersebut akan datang dari sisi permintaan.

Namun, meningkatnya ketegangan antara AS-China akan menjadi downside risk harga nikel global untuk minggu ini.

Baca Juga: Saham-saham gocap ini punya Altman Z-Score negatif, apa artinya?

Faktor gabungan dari meningkatnya ketegangan antara AS-China serta  daya beli masyarakat AS yang lebih baik akan menjadi katalis untuk harga emas global pekan ini.

Konsensus memperkirakan indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) AS  pada Juli 2020 akan meningkat menjadi 0,7%, meningkat dari bulan sebelumnya di 0,6%.

Selain itu, konsensus memperkirakan bahwa initial jobless claims AS untuk periode 8 Agustus 2020 akan turun menjadi 1,10 juta orang, turun dari pekan sebelumnya yang berada pada angka 1,19 juta orang.

Baca Juga: Realisasi serapan kuota BBM subsidi untuk KAI hanya 20,94% di kuartal II 2020

Terakhir, harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) juga akan diperdagangkan secara mixed pekan ini.

Mengingat angka ekspor CPO Malaysia yang membaik dan produksi yang lebih rendah, persediaan CPO Malaysia untuk periode Juli 2020 turun menjadi 1,70 juta ton, dari bulan sebelumnya sebesar 1,90 juta ton. Sementara downside risk harga CPO global untuk minggu ini akan datang dari harga soybean global.

Dengan mempertimbangkan segala katalis ini, Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor agar mengambil pendekatan jangka pendek jika bermain di saham yang berkaitan dengan komoditas untuk pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×