kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Komoditas Energi Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Terkait dari Analis


Rabu, 02 Februari 2022 / 19:48 WIB
Harga Komoditas Energi Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Terkait dari Analis
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MedcoEnergi)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak masih menguat hingga pertengahan pekan ini. Pada Rabu (2/2) pukul 7.40 WIB, harga minyak WTI kontrak Maret 2022 di New York Mercantile Exchange menguat 0,37% ke US$ 88,53 per barel dari penutupan perdagangan kemarin pada US$ 88,20 per barel.

Ini merupakan kenaikan harga minyak WTI dalam empat hari perdagangan sejak Jumat (28/1) lalu.

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, kenaikan harga minyak mentah yang konsisten saat ini dapat menjadi pendorong aksi akumulasi pada saham-saham berbasis minyak mentah seperti PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Elnusa Tbk (ELSA) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG). Dimana, saham-saham tersebut sekarang ini tengah menunjukkan tren naik secara teknikal.

Mengutip data RTI, pada perdagangan Rabu (2/2) saham MEDC ditutup melemah 4,50% ke harga Rp 530 per saham. Adapun dalam sepekan, saham MEDC sudah mengalami penguatan hingga 9,96%. Saham ELSA juga sudah melesat 9,52% dalam seminggu terakhir, sementara saham ENRG naik 7,55% dalam seminggu.

Baca Juga: ICBP Bukukan Kinerja Positif hingga Kuartal III 2021, Simak Rekomendasi Sahamnya

Dari segi kinerja, Ivan memprediksi emiten terkait minyak bumi berpotensi terangkat pada tahun 2022 seiring dengan adanya sentimen positif dari naiknya harga minyak mentah dunia.

Selain minyak mentah, harga komoditas batubara juga masih terpantau tinggi dengan bertengger di atas US$ 200 per metrik ton. Hanya saja, Ivan bilang, saham-saham emiten batubara terpantau cenderung terkoreksi seiring melemahnya harga kontrak batubara acuan.

Meski begitu, Ivan memprediksi kinerja emiten batubara tahun ini akan cukup baik dengan dicabutnya larangan ekspor per 1 Februari kemarin. “Utamanya bagi emiten yang telah memenuhi kewajiban DMO maka potensi pendapatan maksimal dapat dicapai di tahun ini,” ujarnya pada Kontan, Rabu (2/2).

Dengan naiknya harga komoditas batubara dan minyak bumi, Ivan menilai hal ini membuat sektor terkait menjadi menarik, mengingat akan berdampak pada kinerja pendapatan emiten di sepanjang tahun 2022 ini.

Ia menambahkan, jika kedua harga komoditas tersebut berbalik menurun, maka diperkirakan sifat penurunan hanya dalam jangka pendek.

Baca Juga: Ada Sentimen DMO Minyak Sawit, Simak Rekomendasi Saham Lonsum (LSIP) dari Analis

Hal ini mengingat masih tingginya permintaan guna mendukung masa pemulihan ekonomi secara global, termasuk untuk mencukupi kebutuhan operasional industri yang membutuhkan pasokan energi batubara maupun minyak bumi di sepanjang 2022.

Dari jajaran saham emiten sektor minyak dan pertambangan batubara, Ivan memandang saham ADRO, ITMG, MEDC, dan ELSA menarik untuk dicermati. 

Ia memberikan rekomendasi buy on weakness untuk saham ADRO dengan target harga di Rp 2.520, kemudian buy on weakness dengan target di Rp 23.400, selanjutnya buy on weakness MEDC dengan target Rp 610, dan buy on weakness ELSA dengan target Rp 296.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×