kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Harga IPO Produsen Permen Jelly Yupi Rp 2.100-Rp 2.500 Per Saham


Jumat, 07 Maret 2025 / 10:15 WIB
Harga IPO Produsen Permen Jelly Yupi Rp 2.100-Rp 2.500 Per Saham
ILUSTRASI. Permen yupi produksi PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. PT Yupi Indo Jelly Gum akan melantai di BEI dengan skema penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu lagi calon pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Produsen permen jelly dengan merek Yupi, PT Yupi Indo Jelly Gum akan melantai di BEI dengan skema penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Berdasarkan prospektusnya, perusahaan yang akan menggunakan kode saham YUPI menawarkan maksimal 854,44 juta saham atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. 

Penawaran tersebut terdiri dari 255,33 juta saham baru atau 3% dan 598,11 juta saham milik PT Sweets Indonesia dalam rangka divestasi. Jumlah ini setara dengan 7%. 

Pada masa penawaran awal atau bookbuilding, YUPI memasang harga IPO di rentang Rp 2.100 sampai dengan Rp 2.500. Dus, YUPI akan memperoleh dana maksimal Rp 2,13 triliun. 

Baca Juga: Hari Ini (6/3) Batas Akhir Pemesanan IPO Saham MINE & KAQI, Mana yang Layak Beli?

Di mana Rp 640,83 miliar berasal dari penjualan saham baru YUPI dan Rp 1,49 triliun merupakan hasil dari penawaran umum aset divestasi yang dilakukan PT Sweets Indonesia.   

Rencana sekitar 77% dana dari hasil penawaran saham baru yang dikeluarkan oleh YUPI akan digunakan untuk keperluan pembiayaan belanja modal. 

Khususnya untuk membangun pabrik baru di Nganjuk, Jawa Timur. Pabrik yang ditargetkan beroperasi pada 2016 ini diproyeksikan membutuhkan dana sekitar Rp 435,50 miliar. 

Kemudian sekitar 23% akan digunakan sebagai modal kerja untuk melakukan ekspansi bisnis baik ke pasar internasional maupun pasar dalam negeri. 

Masa penawaran awal berlangsung pada 6–10 Maret 2025. Sementara, masa penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 17–19 Maret dan pencatatan saham di BEI pada 21 Maret 2045. 

Baca Juga: MINE dan KAQI Bakal IPO Pekan Depan, Siapa yang Lebih Menarik?

Selanjutnya: Cadangan Devisa Turun Jadi US$ 154,5 Miliar Pada Februari 2025

Menarik Dibaca: Ini Cara BCA Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×