kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Gas Alam Turun, Saatnya Jual atau Beli Saham PGAS? Cek Rekomendasi Hari Ini


Rabu, 13 Juli 2022 / 07:02 WIB
Harga Gas Alam Turun, Saatnya Jual atau Beli Saham PGAS? Cek Rekomendasi Hari Ini
ILUSTRASI. Harga Gas Alam Turun, Saatnya Jual atau Beli Saham PGAS? Cek Rekomendasi Hari Ini


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam kembali melemah pada perdagangan Selasa 12 Juli 2022. Namun, harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) malah naik pada Selasa (12/7). Lalu, bagaimana prospek saham PGAS ke depan?

Dengan pelemahan harga gas alam, apakah sekarang saatnya untuk menjual saham PGAS atau membeli? Simak rekomendasi analis untuk saham PGAS hari ini, Rabu (13/7/2022).

Harga gas alam pada perdagangan Selasa (12/7/2022 berada di level US$ 6,2480 per MMBTU, turun 2,77% dibandingkan sehari sebelumnya. Sebulan sebelumnya atau pada 13 Juni 2022, harga gas alam di pasar dunia malah lebih tinggi mencapai US$ 8,6651 per MMBTU.

Meski harga gas alam tertekan, harga saham PGAS pada Selasa (12/7) ditutup di level 1.595 naik 10 poin atau 0,63% dibandingkan hari sebelumnya. Selama 5 hari terakhir, harga saham PGAS naik 45 poin atau 2,90%.

Di tengah tren kenaikan harga saham PGAS, analis rekomendasi beli. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengungkapkan, secara jangka pendek, pelaku pasar akan mencermati dinamika aksi korporasi PGAS.

“Pemberitaan positif untuk memperkuat pangsa pasar PGAS, peningkatan topline (pendapatan) dan bottomline (laba bersih), ini bisa dimanfaatkan traders untuk melakukan aksi trading jangka pendek,” kata Nafan dalam keterangannya, Selasa (12/7).

Dari data riset Mirae Asset Sekuritas, kata Nafan, prospek topline dan bottomline masih dalam proyeksi mengalami tren kenaikan yang progresif. Hal ini dipengaruhi oleh sederet katalis positif dari adanya rencana bisnis yang dilakukan PGAS.

”Tentu saja bila proyek-proyek yang ada ini bisa bantu topline dan bottomline, maka kinerja PGAS bisa mengalami kenaikan secara progresif,” tegasnya.

Baca Juga: Fundamental IHSG Kuat, Pelemahan Bursa Regional Berpengaruh Minim

Salah satunya adalah rencana konversi bahan bakar minyak (BBM) oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) ke BBG. Optimisme konversi ini meningkat setelah dilakukan uji coba menggunakan sistem Diesel Dual Fuel (DDF) pada moda kereta api pembangkit milik KAI.

Berdasarkan hasil observasi, PT PGN LNG Indonesia yang merupakan anak usaha PGAS, telah mencatat uji coba dinamis DDF pada kereta pembangkit Dharmawangsa jurusan Jakarta – Surabaya yang menunjukkan adanya efisiensi dan nilai substitusi solar oleh gas/LNG sebesar 37 persen.

Penggunaan LNG oleh perkeretaapian dinilai sangat positif di tengah kenaikan harga BBM dunia sehingga selain menciptakan efisiensi, KAI juga menjadi lebih ramah lingkungan.

”Harga komoditas minyak memang kita akui sedang naik. Di saat harga minyak naik, maka bahan bakar LNG jadi alternatif dan bisa menjadi mitigasi risiko dari kenaikan harga minyak. Ini menguntungkan PGAS bila mereka bisa memanfaatkan pasar LNG,” ucap Nafan.

Katalis positif lainnya adalah pengembangan infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGAS akan menyesuaikan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri (KI).




TERBARU

[X]
×