Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penurunan harga gas alam masih berlanjut, tekanan datang dari ramalan cuaca yang masih mixed. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/8) pukul 12.10 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange terkikis tipis 0,03% di level US$ 2,895 per mmbtu dibanding hari sebelumnya.
Laporan cuaca yang dirilis oleh Commodity Weather Group, sebagian besar suhu rata-rata di Midwest AS akan normal sementara untuk bagian East Coast akan di atas suhu normal sepanjang 29 Agustus – 2 September 2016 mendatang.
Sedangkan menurut National Hurricane Center, kemungkinan di sekitar wilayah Kuba akan terserang badai tropical besok dan akan terus merambat hingga ke wilayah Teluk Meksiko. Ini bisa jadi pemicu kenaikan harga gas alam jika benar permintaan dan kebutuhan gas alam meningkat.
“Suhu udara saat ini terhitung tinggi dan akan mereda dalam waktu dekat. Para pelaku pasar tentunya akan menyoroti aktivitas badai tropikal di Teluk Meksiko sebagai acuan pergerakan harga ke depannya,” kata Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group seperti dikutip dari Bloomberg.
Untuk itu tidak heran harga gas alam bergerak tarik menarik. Walau memang tekanan koreksi masih lebih besar. Mengingat tren bearish harga minyak WTI saat ini dan stok gas alam yang terhitung tinggi.
Laporan Energy Information Administration (EIA) stok gas alam total AS hingga 19 Agustus 2016 lalu menyentuh 3,35 triliun kaki kubik. Level ini berada 12% di atas rata-rata stok gas alam lima tahunan AS atau sudah lebih tinggi 54% dibanding awal April 2016 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News