kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga gas alam masih punya kesempatan naik


Kamis, 01 September 2016 / 19:14 WIB
Harga gas alam masih punya kesempatan naik


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Meski ramalan cuaca mendukung kenaikan harga gas alam, namun koreksi yang diderita harga minyak terus menarik turun komoditas energi ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (1/9) pukul 15.26 WIB harga gas alam kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange menukik 0,73% di level US$ 2,86 dibanding hari sebelumnya.

Penurunan harga minyak mentah dunia yang kembali ke bawah level US$ 45 per barel jadi beban utama pergerakan harga gas alam. Sehingga sentimen positif yang datang dari fundamental pun sesaat teracuhkan.

Hanya saja jika nantinya sentimen dari penurunan harga minyak mentah memudar, harga gas alam disinyalir bisa kembali naik. Sebab, laporan dari Weather Company yang mengatakan sepanjang 5 – 9 September 2016 mendatang suhu di wilayah Central dan Eastern AS akan lebih panas dari rata-rata cukup untuk membantu harga naik. Hal tersebut mendukung harapan akan terjadinya kenaikan permintaan gas alam dalam waktu dekat.

Sementara dari laporan pemerintah disampaikan Badai Tropical Hermine yang siap menyerang Teluk Meksiko membuat para produsen memberhentikan aktivitas pertambangannya. Efeknya ini mengikis produksi gas alam AS hingga 11%.

Kombinasi kedua katalis ini berhasil memangkas kelebihan pasokan gas alam yang sudah berlangsung selama 20 pekan beruntun. Bahkan ini juga mengarahkan pada harapan akan menurunnya cadangan gas alam AS di bawah level rata-rata saat memasuki musim dingin nanti.

“Isu cuaca mengarahkan pada harapan cadangan yang akan menyusut ke bawah level rata-rata. Sehingga tidak heran pergerakan harga gas alam menjadi lebih ketat,” kata Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group seperti dikutip dari Bloomberg.

Tambahan detil laporan dari Bureau of Safety and Environmental Enforcement, badai tropical hermine berhasil menahan produksi gas alam di sekitar Teluk Meksiko sekitar 360 juta kaki kubik per hari.

Padahal sumbangan produksi dari Teluk Meksiko mencapai 5% dari total produksi gas alam AS. Sehingga bisa dipastikan katalis ini bisa mendukung kenaikan harga gas alam lagi dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×