Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Harga gas alam terus menanjak. Cuaca dingin di sejumlah belahan dunia yang diperkirakan akan mendorong permintaan gas alam telah mendorong harga komoditas tersebut selama dua pekan terakhir.
Di Bursa Nymex sampai dengan Jumat (29/11) pukul 17.48 WIB, harga gas alam untuk pengiriman Januari 2014 menguat 0,90% menjadi US$ 3,93 per mmbtu. Dalam tujuh hari perdagangan sejak Selasa (19/11) lalu, harga gas alam menguat 9,01%.
Commodity Weather Group LLC baru-baru ini merilis perkiraan bahwa pada 7 – 11 Desember mendatang, cuaca dingin ekstrem akan melanda beberapa wilayah Amerika Serikat (AS). Dalam perkiraan yang lebih detail, AccuWeather Inc dari State College, Pennsylvania mengatakan bahwa selama kurun waktu 7-15 Desember nanti suhu udara di Chicago hanya akan mencapai 15 derajat Fahrenheit atau minus 9 derajat celcius.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, ramalan cuaca tersebut telah mendorong kenaikan permintaan gas alam untuk keperluan pemanas. Data Badan Energi AS menunjukkan, sekitar 49% rumah tangga AS menggunakan gas untuk pemanas. Mau tidak mau, permintaan gas alam di AS tersebut menopang kuat harga gas alam. Alhasil, gas alam terus menguat.
Ariston memperkirakan, kenaikan harga gas alam ini kemungkinan besar akan terus berlanjut sampai beberapa hari ke depan. Selain mendapatkan katalis positif dari peningkatan permintaan, harga gas alam juga tertopang oleh laporan Badan Administrasi dan Informasi Energi AS yang menyebutkan bahwa sampai dengan pekan yang berakhir 15 November, stok gas alam anjlok 45 miliar kaki kubik.
Dari sisi teknikal Ariston bilang, secara mingguan harga gas alam juga masih menunjukkan adanya potensi penguatan. Potensi ini bisa dilihat dari posisi stochastic 14,33 yang berada di level 68 dan cenderung naik. Penguatan lain juga ditunjukkan oleh relative strength index (RSI) yang berada di level 56% dan masih bergerak naik.
Posisi harga yang sampai saat ini masih berada di atas moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200 juga memperjelas ruang penguatan harga gas alam. Ariston memperkirakan, sepekan ke depan harga gas alam akan menguat di kisaran US$ 3,80 per mmbtu hingga US$ 4,00 per mmbtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News