kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga Emas Turun 6 Hari Beruntun Hingga Rabu (12/10), Investor Menunggu Data Inflasi


Rabu, 12 Oktober 2022 / 06:50 WIB
Harga Emas Turun 6 Hari Beruntun Hingga Rabu (12/10), Investor Menunggu Data Inflasi
ILUSTRASI. Rabu (12/10) pukul 6.40 WIB, harga emas spot melemah tipis 0,06% ke US$ 1.665,26 per ons troi.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melanjutkan penurunan di enam hari perdagangan berturut-turut hingga pagi ini. Investor bersiap menghadapi laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan mempengaruhi sikap kebijakan moneter Federal Reserve.

Rabu (12/10) pukul 6.40 WIB, harga emas spot melemah tipis 0,06% ke US$ 1.665,26 per ons troi. Harga emas spot melemah dalam enam hari perdagangan sejak Rabu pekan lalu.

Sementara harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange turun 0,85% ke US$ 1.671,70 per ons troi setelah kemarin menguat 0,64%.

Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Turun, Simak Daftarnya di Rabu, 12 Oktober 2022

Indeks dolar kemarin naik ke 113,22 dari posisi hari sebelumnya 113,14. Indeks dolar menguat dalam lima hari perdagangan berturut-turut sejak Selasa pekan lalu.

Sedangkan yield Treasury AS 10-tahun terus meningkat ke 3,95% pada Selasa (11/10). Yield US Treasury yang tinggi menyebabkan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities mengatakan, pasar masih sangat menunggu untuk melihat bagaimana data inflasi dan risalah Fed bermain menjelang pertemuan Fed berikutnya. Pembacaan inflasi AS hari Kamis diperkirakan akan tetap tinggi dan memperkuat retorika hawkish Fed pada kebijakan moneter.

Baca Juga: Wall Street Tertekan, Nasdaq Kembali Anjlok 1,1%

"Emas sebenarnya telah bertahan cukup kuat terhadap kenaikan suku bunga riil, jadi, saya pikir ada beberapa yang mengejar sisi bawah di sana," kata McKay kepada Reuters.

Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA mengatakan bahwa potensi kenaikan harga emas masih sulit. Dia mengatakan, puncak inflasi mungkin belum datang dan kenaikan suku bunga kemungkinan akan berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×