Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas lagi-lagi naik dan menembus rekor barunya dipicu kekhawatiran resesi global. Rabu (28/8) pukul 08.07 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange ada di US$ 1.553,40 per ons troi, naik 0,10% dibanding sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.551,80 per ons troi.
Sementara di pasar spot, harga emas ada di US$ 1.542,63, turun tipis 0,01% dari level tertingginya sebesar US$ 1.542,81 per ons troi yang dicapai sehari sebelumnya.
Kenaikan harga emas ditopang oleh kekhawatiran resesi ekonomi menyusul data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan dan ketidakpastian penyelesaian sengketa perdagangan antara AS dengan China.
Baca Juga: Peluang emas menuju US$ 1.600 kian terbuka
Kepercayaan konsumen AS melemah pada bulan Agustus dan pertumbuhan harga rumah mencapai laju paling lambat dalam hampir tujuh tahun.
"Banyak orang khawatir tentang ekonomi AS dan data-data ekonomi AS seperti kepercayaan konsumen yang melemah membuatnya sedikit dipertanyakan," kata Chris Gaffney, presiden pasar dunia TIAA Bank seperti dikutip Reuters.
"Inversi kurva yield US Treasury merupakan sinyal resesi. Itu menambah aliran ke emas sebagai tempat yang aman."
Pada Selasa lalu, inversi kurva yield US Treasury terlihat lebih dalam dan menimbulkan kekhawatiran baru tentang resesi AS.
Baca Juga: Emas kembali menembus rekor, investor belum terlambat beli si kuning
Sementara itu, komentar Presiden AS Donald Trump tentang peluang kesepakatan dagang dengan China membuat kekhawatiran pasar mereda, namun tak berlangsung lama lantaran ketidakpastian kembali meningkat pasca Beijing menyatakan belum ada konfirmasi dari AS tentang kelanjutan perundingan dagang.
"Kami terus mengkhawatirkan ekonomi global," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas TD Securities Toronto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News