Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Emas turun dari level tertinggi dua minggu pada perdagangan hari ini karena ketika berita vaksin Covid-19 yang menggembirakan membuat daya tarik aset safe haven meredup. Di sisi lain, investor masih terus mencermati perkembangan seputar kesepakatan stimulus fiskal AS.
Rabu (9/12) PUKUL 10.20 WIB, harga emas spot melemah 0,4% ke level US$ 1.862,78 per ons troi. Harga emas sempat mencapai level tertinggi sejak 23 November di US$ 1.875,07 per ons troi pada perdagangan sesi sebelumnya.
Emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2021 turun 0,3% menjadi US$ 1.869,80 per ons troi.
Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Rabu 9 Desember 2020
Sentimen negatif yang menyeret harga emas datang setelah Johnson & Johnson memperoleh hasil uji coba tahap akhir dari vaksin Covid-19 dosis tunggal yang dikembangkannya lebih awal dari yang diharapkan.
Pfizer Inc juga berhasil menyelesaikan rintangan berikutnya dalam perlombaan untuk persetujuan darurat vaksin Covid-19 di Amerika Serikat.
Namun, kasus virus corona di AS kini melewati angka 15 juta pada Selasa (8/12), dengan rekor infeksi di setidaknya tiga negara bagian. Berdasarkan perhitungan Reuters, kasus global kini mencapai 67,72 juta
Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya mengusulkan paket bantuan virus corona senilai US$ 916 miliar. Tapi Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell menyarankan agar rencana bantuan yang ditargetkan tidak mencakup perlindungan tanggung jawab atau bantuan pemerintah negara bagian dan lokal.
Emas masih memiliki daya tarik dari semua stimulus, terlepas dari kenyataan bahwa vaksin sedang diluncurkan, (stimulus) akan memberi emas banyak kesempatan di akhir tahun," kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.
Selanjutnya: Harga minyak tergelincir data stok minyak AS yang melonjak 1,1 juta barel pekan lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News