kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga emas terangkat tensi panas AS-China


Selasa, 05 Mei 2020 / 07:19 WIB
Harga emas terangkat tensi panas AS-China
ILUSTRASI. Harga emas menguat lagi di hari ketiga.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lagi di hari ketiga. Selasa (5/5) pukul 7.07 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.703,43 per ons troi, menguat 0,08% ketimbang harga penutupan perdagangan kemarin.

Kenaikan tensi hubungan Amerika Serikat (AS) dan China menjadi penopang kuat harga emas. Tensi panas kedua negara ini mencuat lagi akibat virus corona.

Bob Haberkorn, senior market strategist RJO Futures mengatakan bahwa ada pengalihan ke aset aman karena pasar saham masih cenderung tertekan. "Ada kemungkinan banyak masalah dalam beberapa bulan dengan China dan seluruh dunia akibat virus coron," kata Haberkorn kepada Reuters.

Baca Juga: Harga minyak WTI melonjak 75% dalam sepekan ke atas US$ 20 per barel

Kisruh baru setelah redanya perang dagang AS-China ini terjadi karena asal mula virus corona. Kemarin, Inggris mengatakan bahwa China perlu menjawab pertanyaan soal wabah corona yang menginfeksi lebih dari 3,5 juta orang di seluruh dunia ini.

Sementara Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa ada bukti penyakit Covid-19 ini muncul dari laboratorium China. "Perang dagang AS-China yang diperbarui ini akan menjadi katalis harga emas. Tapi jika tidak terealisasi, sulit untuk emas menjaga reli harga," ungkap analis OCBC Bank dalam catatan yang dikutip Reuters.

Harga emas telah naik 12% tahun ini. Kenaikan harga ditopang oleh penyebaran virus corona dan stimulus besar-besaran dari berbagai bank sentral dunia untuk menangkal dampak ekonomi virus corona.

Baca Juga: Indonesia meminta debt swap for Covid-19 ke kreditur untuk negara-negara berkembang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×