kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Spot Turun Tipis di Pagi Ini, Terseret Imbal Hasil US Treasury


Jumat, 10 Juni 2022 / 08:13 WIB
Harga Emas Spot Turun Tipis di Pagi Ini, Terseret Imbal Hasil US Treasury
ILUSTRASI. Harga emas spot turun tipis


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas spot turun tipis dan menuju penurunan mingguan setelah imbal hasil US Treasury naik. Investor masih menanti data inflasi bulanan Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi isyarat tentang masa depan kebijakan moneter.

Jumat (10/6), harga emas spot turun 0,1% ke US$ 1.846,22 per ons troi. Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 turun 0,2% ke US$ 1.849,10 per ons troi.

Dengan hasil ini, harga emas spot sudah koreksi sekitar 0,2% di minggu ini.

Katalis utama yang menyeret harga emas adalah imbal hasil US Treasury tenor acuan 10 tahun yang naik tipis, dan mengurangi permintaan emas dengan imbal hasil nol.

Pelaku pasar kini fokus pada rilis data ekonomi AS yang dirilis hari ini. Investor cemas menunggu konfirmasi bahwa inflasi yang tinggi selama beberapa dekade mencapai puncaknya pada bulan Maret dan telah mulai mereda.

Baca Juga: Harga Emas Spot Turun Tipis ke US$1.847.59, Tertekan Naiknya Imbal Hasil US Treasury

Federal Reserve diproyeksi menaikkan suku bunga utama sebesar 50 basis poin pada bulan Juni dan Juli, dengan peluang yang meningkat dari langkah serupa pada bulan September, menurut jajak pendapat para ekonom Reuters yang melihat tidak ada jeda dalam kenaikan suku bunga sampai tahun depan.

Emas sering dilihat sebagai lindung nilai inflasi, tetapi biaya peluang memegangnya lebih tinggi ketika Teh Fed menaikkan suku bunga jangka pendek untuk memerangi inflasi.

Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam hampir lima bulan pada minggu lalu. Tetapi kemungkinan itu tidak menandai perubahan material dalam kondisi pasar tenaga kerja, yang tetap sangat ketat.

Di sisi lain, European Central Bank (ECB) mengakhiri skema stimulus jangka panjang pada hari Kamis dan mengatakan akan kenaikan suku bunga pertama sejak 2011 pada bulan depan. Hal ini, diikuti oleh langkah serupa dengan kenaikan yang berpotensi lebih besar pada bulan September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×