Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas turun pada perdagangan di sesi Asia pada Selasa (3/9) pagi. Seiring investor menantikan serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) untuk menilai seberapa besar pemotongan suku bunga yang diharapkan dari The Fed bulan ini.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$2.495,79 per ons troi pada pukul 00.31 GMT, setelah mencapai level terendah lebih dari satu minggu pada sesi sebelumnya.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian 3 September Antam dan UBS Kompak Tak Bergerak
Kontrak berjangka emas AS tidak banyak berubah, berada di angka US$2.527,70.
Peristiwa utama minggu ini adalah laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls AS yang akan dirilis pada hari Jumat.
Survei ISM, pembukaan pekerjaan JOLTS, dan laporan ketenagakerjaan ADP juga menjadi fokus para investor.
Para pedagang saat ini memperkirakan ada peluang 31% untuk pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan The Fed 17-18 September dan peluang 69% untuk pemotongan sebesar seperempat poin.
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dalam memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.
Baca Juga: Harga Emas Spot Turun ke Level Terendah dalam Sepekan, Data Pekerjaan AS Ditunggu
Pekan lalu, data menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat secara solid pada Juli, menunjukkan bahwa ekonomi tetap berada di landasan yang kuat pada awal kuartal ketiga dan menentang pemotongan suku bunga setengah poin dari The Fed.
Sementara itu, pabrik-pabrik di zona euro tetap terpuruk dalam kontraksi bulan lalu, menurut survei, dengan data menunjukkan pemulihan mungkin masih jauh, tetapi pabrikan Asia dan Inggris menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang tentatif.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,1% menjadi US$28,47 per ons troi, platinum turun 0,7% menjadi US$923,88, dan palladium kehilangan 0,4% menjadi US$975,00.
Pada hari Senin (29), Sibanye Stillwater mengatakan akan melaporkan kerugian setengah tahun yang dipengaruhi oleh penurunan nilai asetnya di AS sebesar 7,5 miliar rand (US$420 juta) akibat penurunan harga palladium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News