kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga emas spot rebound ke US$ 1.835 per ons troi setelah dolar AS melemah


Kamis, 03 Desember 2020 / 11:49 WIB
Harga emas spot rebound ke US$ 1.835 per ons troi setelah dolar AS melemah
ILUSTRASI. Harga emas berkilau


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas rebound dan berhasil naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah di tengah harapan vaksin virus corona. Menambah daya tahan emas, investor juga mempertimbangkan kemungkinan lebih banyak terkait paket stimulus Covid-19 di AS. 

Kamis (3/12) harga emas naik 0,2% menjadi US$ 1.835,37 per ons troi. Setali tiga uang, harga emas berjangka kontrak pengiriman Februari 2020 menguat 0,5% ke level US$ 1.838,60 per ons troi. 

Harga emas terangkat setelah optimisme atas kesepakatan stimulus dan kemajuan vaksin Covid-19 membuat aset berisiko disukai. Hal ini pun membuat dolar AS mendekati level terendahnya dalam 2,5 tahun 

Pembicaraan tentang stimulus, terutama tentang kesepakatan bipartisan, akan mendukung harga emas dalam jangka pendek karena akan melemahkan the greenback," kata Michael Langford, direktur eksekutif AirGuide.

Baca Juga: Harga emas koreksi ke US$ 1.826 per ons troi, terseret persetujuan vaksin di Inggris

Selain itu, sejumlah berita positif dari vaksin Covid-19 dapat menahan penguatan harga si kuning. Tekanan bagi harga emas terbaru datang setelah Inggris memberikan lampu hijau bagi vaksin Pfizer. 

Pakar kesehatan AS pun menyambut baik persetujuan ini sebagai tanda bahwa regulator kesehatan di Negeri Paman Sam akan segera menyusul guna memerangi pandemi Covid-19.

"Penggerak utama emas, suku bunga riil, dan dolar, diperkirakan akan tetap lunak tanpa ada kemajuan konkret di seluruh dunia atau vaksin efektif yang tersedia untuk massa," Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillip Futures, kata dalam sebuah catatan.

Selanjutnya: Bursa Asia sedikit berubah, pasar mencerna rilis data ekonomi terbaru China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×