Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas naik tipis pada awal perdagangan hari ini dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan kedua. Katalis emas datang karena lonjakan permintaan terhadap aset safe-haven dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah mengangkat daya tarik komoditas logam mulia ini.
Di sisi lain, investor juga masih menantikan pertemuan Federal Reserve untuk mencari petunjuk terkait rencana pengetatan suku bunga.
Jumat (21/1) pukul 11.45 WIB, harga emas spot naik tipis 0,1% ke US$ 1.840,59 per ons troi, beringsut menuju posisi tertinggi dalam dua bulan yang sempat dicapai pada Kamis (20/1) di US$ 1.847,72 per ons tro.
Namun, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Maret 2022 turun 0,1% ke US$ 1.840,80 per ons troi.
Sentimen utama yang mengerakkan emas datang setelah imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun turun, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.
Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil di US$ 1.838,21 Per Ons Troi Pada Pagi Ini (21/1)
Emas berhasil mempertahankan posisinya bahkan ketika The Fed menjadi lebih hawkish, dan itu mungkin terjadi karena kurs riil negatif, kata Currency Strategist DailyFX Ilya Spivak.
Semua mata sekarang tertuju pada pertemuan FOMC yang dijadwalkan pada 25-26 Januari. Investor menanti setiap pembaruan terhadap rencana The Fed untuk kenaikan suku bunga di tengah meluasnya risiko inflasi.
Meskipun emas biasanya dianggap sebagai lindung nilai inflasi, emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang mengurangi daya tarik memegang emas batangan yang tidak berbunga.
Emas telah naik sekitar 1,3% sepanjang minggu ini dan siap untuk kenaikan mingguan kedua untuk bulan Januari ini.
Sedikit gemuruh ke sisi atas emas bisa menjadi apresiasi spontan awal bahwa risiko sebenarnya condong ke kejutan dovish, bahkan jika The Fed tidak melakukan sesuatu yang berbeda, hanya karena di mana keadaan pikiran pasar, kata Spivak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
