Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat lebih lebih tinggi pada perdagangan tengah hari ini karena dolar Amerika Serikat (AS) yang melemah ke level terburuknya dalam 2,5 tahun. Sementara investor masih menimbang pernyataan pemimpin Partai Republik yang memutuskan menunda pemungutan suara terkait meningkatnya pandemi pembayaran bantuan.
Rabu (30/12), harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 1.883,88 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari naik 0,2% ke level US$ 1.887,40 per dolar AS.
"Dolar yang lebih lemah cukup untuk menciptakan momentum kenaikan kecil untuk dipertahankan dalam harga emas," kata Michael Langford, direktur penasehat perusahaan AirGuide.
Baca Juga: Ekonomi 2021 diprediksi membaik, investor disarankan tetap punya porsi saham defensif
Memperoleh eksposur yang lebih besar ke emas dalam imbal hasil rendah dan dolar AS yang melemah, tambahnya.
Hari ini saja, indeks dolar AS sudah turun 0,2%, dan berada di level terendah lebih dari dua tahun, karena para pedagang melihat rencana kenaikan cek bantuan Covid-19 menjadi US$ 2.000 dari US$ 600.
Emas masih dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan mata uang yang dihasilkan dari tindakan stimulus besar-besaran di tahun ini untuk meredam dampak pandemi Covid-19.
Selanjutnya: Harga emas spot bergerak stabil usai Senat AS tunda pemungutan suara bantuan tunai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News