kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga emas spot melemah tipis ke US$ 1.892 per ons troi jelang tengah hari ini


Selasa, 03 November 2020 / 11:34 WIB
Harga emas spot melemah tipis ke US$ 1.892 per ons troi jelang tengah hari ini
ILUSTRASI. Harga emas menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot turun tipis pada perdagangan hari ini karena investor yang berhati-hati menanti hasil dari pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS). 

Selasa (3/11) pukul 11.00 WIB, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 1.892,52 per ons troi. Harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 berubah tipis menjadi US$ 1.892,00 per ons troi. 

"Sentimen tergantung pada seutas benang saat ini. Semua orang tidak yakin ke mana arah pemilu AS, mengingat sejumlah hasil yang masih memungkinkan," kata Howie Lee, ekonom di OCBC Bank.

Selama tidak ada kesepakatan Demokrat, akan ada pertanyaan tentang stimulus fiskal, sementara ketidakpastian yang diperebutkan. Hasilnya kemungkinan akan mendukung dolar AS dan melemahkan emas, tambahnya.

Jajak pendapat dalam pemilu AS kali ini masih menunjukkan Biden unggul tetapi perlombaan antara dia dan kandidat dari partai Republik Donald Trump tetap lebih dekat di beberapa negara bagian yang menjadi medan pertempuran.

Baca Juga: Jelang pemilu AS, bursa saham Asia bergerak stabil

Analis mengatakan kemenangan Biden dapat membantu reli bullion rencananya untuk menyuntikkan bantuan stimulus yang berpotensi besar.

Fakta bahwa tidak ada stimulus fiskal baru menahan emas kembali dan itu mungkin tidak terjadi jika Trump terpilih kembali karena butuh waktu untuk bernegosiasi dengan Demokrat dan itu akan terjadi tunggu saja, kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.

Emas, yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan mata uang, telah naik lebih dari 24% sepanjang tahun ini tindakan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, dua bank besar milik negara China memperingatkan Senin bahwa mereka dapat membatasi perdagangan logam mulia dan produk valuta asing jika pemilu AS memicu pasar keriangan.

Juga di benak investor menanti, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan memulai pertemuan dua hari pada hari Rabu, dengan pembuat kebijakan diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.

Selanjutnya: Rupiah Jisdor menguat 0,74% ke Rp 14.609 per dolar AS pada Selasa (3/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×