Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga emas stabil di atas US$ 1.800 per ons troi. Ini terjadi karena adanya tarik menarik antara sentimen dari pelemahan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).
Kamis (8/7) pukul 08.30 WIB, harga emas spot bergerak tipis ke US$ 1.803.01 per ons troi. Sedangkan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 naik tipis 0,1% menjadi US$ 1.804,30 per ons troi.
Emas mendapatkan sokongan setelah yield US Treasury tenor acuan 10-tahun turun ke level terendah sejak 19 Februari. Ini mengurangi biaya peluang memegang emas tanpa bunga.
Namun, penguatan emas dihadang oleh indeks dolar AS yang diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga bulan. Keunggulan the greenback dibandingkan para pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Dalam risahlah pertemuan Federal Reserve bulan Juni disebutkan bahwa para pejabat bank sentral merasakan kemajuan substansial lebih lanjut pada pemulihan ekonomi AS namun "secara umum dipandang belum terpenuhi".
Baca Juga: Harga emas Antam naik Rp 5.000 menjadi Rp 945.000 per gram hari ini (8/7)
Tetapi, disebutkan juga bahwa pemegang kebijakan moneter AS ini tetap sepakat bahwa mereka harus siap untuk bertindak jika inflasi atau risiko lain terwujud.
Selain itu, peningkatan baru dalam infeksi virus corona yang didorong oleh varian Delta yang lebih ganas dapat menyebabkan konsumen "mundur" dan memperlambat pemulihan AS, tambah Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic.
Sementara itu, European Central Bank (ECB) pada hari ini akan mengumumkan hasil tinjauan strategi 18 bulan, mendefinisikan ulang target inflasi dan menetapkan peran apa yang akan dimainkannya dalam perang melawan perubahan iklim.
Selanjutnya: Bursa Asia bergerak melemah pada pagi ini (8/7), ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News