Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melanjutkan penurunannya pada hari Selasa (3/10), mencatat penurunan beruntun terpanjang sejak Agustus 2022 di sesi terakhir.
Pejabat The Fed menggarisbawahi kemungkinan suku bunga akan tetap tinggi, dengan data pembukaan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) yang diharapkan pada hari ini.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Ambrol Lagi (3/10), Jangan Asal Borong Hati-Hati!
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% pada US$1.824,10 per ons troi pada pukul 0057 GMT, turun untuk sesi ketujuh berturut-turut ke level terendah sejak 9 Maret. Sedangkan, harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi US$1.840,50.
Dolar AS mencapai puncak 10 bulan dan imbal hasil US Treasury berada di dekat level tertinggi 16 tahun. Setelah pemerintah AS menghindari shutdown parsial dan data ekonomi mendukung prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Manufaktur AS mengambil langkah lebih jauh menuju pemulihan pada bulan September karena produksi meningkat dan lapangan kerja pulih, menurut survei pada hari Senin yang juga menunjukkan harga yang dibayarkan untuk input oleh pabrik-pabrik turun secara signifikan.
Pejabat The Fed mengatakan, kebijakan moneter perlu tetap ketat untuk "beberapa waktu" guna menurunkan inflasi kembali ke target 2%.
Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk menyimpan emas batangan, yang dihargakan dalam dollar dan tidak menghasilkan bunga.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Menjadi Rp 1.039.000 Per Gram Pada Hari Ini (3/10)
Pasar memperkirakan peluang 45% kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin tahun ini, tetapi juga memperkirakan kemungkinan 41% pelonggaran kebijakan moneter pada paruh pertama tahun 2024, menurut CME FedWatch Tool.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,8% menjadi US$20,90 per ons troi, level terendah dalam enam setengah bulan. Sementara platinum turun tipis 0,1% ke level terendah satu tahun di US$876,42 dan paladium naik 0,5% menjadi US$1.206,84.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News