kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga emas spot ditutup menguat tipis ke US$ 1.732 per ons troi pada Jumat (26/3)


Sabtu, 27 Maret 2021 / 05:55 WIB
Harga emas spot ditutup menguat tipis ke US$ 1.732 per ons troi pada Jumat (26/3)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas ditutup menguat tipis pada perdagangan akhir pekan ini. Namun penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan yield US Treasury menempatkan komoditas logam mulia di jalur penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir.

Jumat (26/3) harga emas spot ditutup naik 0,3% menjadi US$ 1.732,52 per ons troi. Namun, dalam sepekan harganya turun 0,8%.

Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman April 2021 ditutup menguat 0,4% ke level US$ 1.732,30 per ons troi. Dalam sepekan, emas berjangka ini sudah ambles 0,5%. 

"Tarik menarik antara dibeli dan aksi jual (di pasar emas). Jelas ada dua sisi dari sebuah koin dan ini adalah titik fokus utama," kata David Meger, Director of Metals Trading di High Ridge Futures. 

Dolar yang lebih kuat dan imbal hasil pada obligasi AS menekan emas adalah satu sisi mata uang. Namun, meningkatnya kasus virus corona dan kebijakan suku bunga rendah dari Federal Reserve yang akhirnya mengangkat emas adalah sisi lainnya, lanjut Meger. Untuk saat ini, dia mencatat belum jelas sisi mana yang pada akhirnya akan menang.

Kenaikan moderat emas terjadi meskipun dolar menguat dan yield US Treasury tenor acuan naik, yang telah membebani daya tarikn emas baru-baru ini.

Baca Juga: Begini strategi platform penjualan emas memperluas pasar

Dolar AS yang lebih kuat membuat emas yang diperdagangkan dalam the greenback lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lain. Sedangkan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang logam yang tidak menghasilkan.

Tapi, "di luar waktu dekat, latar belakang makro ditetapkan untuk tetap mendukung emas karena tren pelemahan dolar berlanjut dan kami mengharapkan imbal hasil riil tetap negatif," ujar analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.

Dalam waktu dekat, emas kekurangan katalis makro untuk mendorongnya lebih tinggi tetapi permintaan fisik harus membatasi sisi negatifnya. Copper memprediksi, harga emas bergerak dalam kisaran US$ 1.775 pada kuartal kedua.

Sementara itu, harga logam mulia lainnya cenderung bervariasi. Di mana, perak turun 0,1% menjadi US$ 24,99 per ons troi, paladium naik 2,1% ke level US$ 2.663,73 per ons troi dan platinum melesat 2,4% menjadi SUS$ 1.174,26 per ons troi.

Selanjutnya: Ngeri! Militer Myanmar peringatkan pengunjuk rasa tentang risiko ditembak di kepala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×